TEMPO.CO, Jakarta - Tim Nasional Panahan Indonesia yakin bisa menyumbang medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Sekretaris Jenderal Persatuan Panahan Indonesia, Iksan Ingratubun, optimistis mampu melewati pencapaian tiga srikandi panahan yakni Nurfitriyana Saimana, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade Seoul 1988.
"Target kami semua, termasuk atlet, target kami emas. Apapun yang terjadi kami ingin medali emas. Target emas kami adalah beregu putra satu, lantas beregu campuran bisa dapet perak atau perunggu kami sudah bersyukur banget," ujar Iksan saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Juli 2021.
Panahan Indonesia akan tampil di empat nomor perlombaan Olimpiade 2020 Tokyo. Riau Ega Agatha Salsabila, Arif Dwi Pangestu, dan Bagas Prastyadi akan tampil di nomor recurve perorangan dan beregu putra serta campuran, sedangkan Diananda Chairunisa di recurve perorangan putri dan beregu campuran.
Iksan menambahkan keyakinan meraih hasil terbaik berpatokan dari hasil latihan dan uji coba di Paris, Perancis. "Angka-angka yang tercipta selama latihan kami rekam. Angka-angka sebelum ke Paris itu, Insyaallah, angka-angka meraih medali. Bahkan, sekarang tambah meningkat. Skornya lebih meningkat ketimbang kemarin di Paris," kata Iksan.
Berdasarkan hasil rekaman pemusatan latihan nasional di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno, Senayan, poin yang diciptakan mencapai 666. Poin ini berdasarkan total anak panah yang ditembakkan ke target dalam sekali latihan. "Sekarang sudah di 666. Standar itu 634. Latihan sudah 666 untuk dua atlet, Bagas Prastyahadi dan Arif Dwi Pangestu. Itu angka terakhir mereka. Riau Ega tetap di 654 dan 660. Sudah di angka-angka yang insyaallah bisa meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020," ucap Iksan.
Selain hasil latihan, Iksan berpatokan dari pencapaian tim beregu putra Indonesia saat tampil dalam 2021 Archery Final Olympic Qualification Tournament di Paris. Pada ajang itu, atlet panahan Indonesia bersaing dengan atlet dari 67 negara lainnya. "Banyak orang mencibir dan menganggap remeh Indonesia, tapi dengan angka-angka latihan itu sudah angka medali. Makanya tidak heran, pas di Paris kemarin tiga-tiganya dapat nilai 10. Itu sudah biasa terjadi. Jadi bukan target muluk-muluk," katanya.
Baca juga : Eko Yuli Irawan Bicara Peluang Medali di Olimpiade Tokyo: Kita Lihat Saja Nanti
Baca juga : Profil Atlet Panahan: Riau Ega Agatha dan Kesempatan Kedua di Olimipiade Tokyo