TEMPO.CO, Jakarta - Olimpiade Tokyo tinggal menghitung hari. Persaingan di cabang tenis akan menjadi salah satu menu andalan dari pesta olahraga empat tahunan ini.
Petenis nomor satu di sektor tunggal putra tunggal putri, Novak Djokovic dan Ashleigh Barty, akan sama-sama tampil berusaha mengejar medali emas.
Perhatian lebih akan diberikan pada Novak Djokovic karena ia tengah berusaha mewujudkan Golden Slam—sapu bersih empat gelar Grand Slam ditambah medali emas Olimpiade dalam satu tahun yang sama. Tahun ini ia sudah menjuarai Australia Open, French Open, dan Wimbledon.
Medali emas Olimpiade Tokyo dan gelar tunggal di US Open September nanti bisa membuat dia dinobatkan sebagai petenis putra pertama yang meraih Golden Slam, mengikuti jejak Steffi Graf pada 1988 silam.
Di sektor putri, Naomi Osaka juga akan jadi sorotan. Ia jadi andalan tuan rumah merebut medali emas. Keputusannya untuk mundur dari French Open, karena menolak menghadiri pers conference, akan membuat semua aksinya lebih dinantikan.
Tiga nama di atas akan diuntungkan karena sejumlah nama besar memutuskan absen dari Olimpiade Tokyo, karena berbagai alasan.
Berikut deretan petenis top yang mundur dari Olimpiade Tokyo:
Roger Federer. Dok. Uniqlo
Federer yang akan memasuki usia 40 tahun menyatakan mundur dari keikutsertaannya di Olimpiade Tokyo akibat cedera lutut yang dialaminya setelah mengikuti beberapa turnamen tenis lapangan rumput.
“Dalam kompetisi lapangan rumput, sayangnya saya mengalami sedikit ganjalan dengan lutut saya, dan harus menerima bahwa sekarang saya harus mundur dari Olimpiade Tokyo. Saya sangat kecewa, sebab setiap kali mewakili Swiss adalah momen kebanggaan dan sorotan karier saya,”
"Saya sudah memulai fase rehabilitasi dengan harapan bisa kembali ke kompetisi di akhir musim panas. Saya mendoakan yang terbaik untuk tim Swiss dan selalu memberi dukungan dari jarak jauh," cuit Federer melalui akun Twitter pribadinya, @rogerfederer.
Nadal mengumumkan pengunduran dirinya dari Olimpiade Tokyo berbarengan dengan pengumuman ia mundur dari Wimbledon dengan alasan agar bisa beristirahat demi memperpanjang karier tenis profesionalnya.
"Ini bukan keputusan yang mudah, tapi saya telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi pada kejuaraan Wimbledon tahun ini dan Olimpiade di Tokyo. Setelah melihat kondisi (tubuh) dan mendiskusikannya dengan tim, saya mengerti bahwa ini adalah keputusan yang tepat," kata Nadal lewat Twitternya, @RafaelNadal.
“Fakta bahwa hanya ada dua minggu antara RG (Roland Garros) dan Wimbledon, tidak membuat tubuh saya lebih mudah untuk memulihkan diri setelah musim lapangan tanah liat yang selalu menuntut tenaga ekstra. Tubuh saya sudah bekerja keras selama dua bulan dan keputusan yang saya ambil difokuskan untuk melihat jangka menengah dan panjang.”
Selanjutnya...