TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba sangat layak dinantikan di Olimpiade Tokyo. Atlet 20 tahun itu sudah membuat sejarah bagi Indonesia, bahkan sebelum menginjakkan kakinya untuk bersaing di arena menembak pesta akbar olahraga dunia itu.
Ia menjadi satu-satunya petembak Indonesia yang akan tampil pada olimpiade yang akan berlangsung pada 23 Juli- 8 Agustus 2021. Ia lolos ke Tokyo dengan cara berkelas: melalui babak kualifikasi, bukannya karena jatah wildcard. Ia menjadi atlet menembak Indonesia pertama yang bisa melakukannya.
Vidya Rafika, kelahiran 27 Mei 2001, juga akan membuat Indonesia kembali hadir di lapangan tembak olimpiade setelah absen pada 2016 lalu. Ia merebut tiket ke Olimpiade Tokyo dalam Asian Shooting Championships 2019 di Doha, Qatar.
Petembak Vidya Rafika Rahmatan berlatih dalam Pelatnas cabang menembak di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Kala itu, ia yang masih berusia 18 tahun, gagal lolos ke babak final nomor 10 meter Rifle Women kejuaraan tersebut. Ia hanya berada di urutan ke-14 babak kualifikasi. Namun skor 625,4 yang dikumpulkannya berhasil melampaui limit skor kualifikasi Olimpiade yang telah ditetapkan Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF), yakni 625.
Persiapan dia menuju olimpiade tidaklah maksimal. Sepanjang 2020, ia tidak bisa menjalani kejuaraan atau uji coba karena pandemi memaksa penundaan dan pembatalan turnamen. Ia baru bisa ikut uji coba internasional dalam kejuaraan dunia menembak ISSF World Cup 2021 di New Delhi, India, pada 15-26 Maret lalu.
Hasil yang dia raih tak buruk. Vidya meraih medali perunggu setelah menempati posisi ketiga pada nomor beregu 50 meter rifle three positions putri bersama Audrey Zahra dan Monica Daryanti. Di nomor individu 10m Air Rifle Women, Vidya menempati peringkat kesembilan dengan skor akhir 627,8.
Vidya Rafika. Instagram/@vdyarfka__
Petembak peringkat 23 dunia itu selanjutnya menjajal kemampuannya dalam ISSF World Cup Rifle Pistol di Kroasia, 20 Juni hingga 3 Juli. Turnamen terakhir tersebut dimanfaatkan Vidya untuk merasakan atmosfer pertandingan Olimpiade sekaligus menentukan strategi karena para petembak dunia juga ikut ambil bagian.
Selanjutnya: Target di Olimpiade