TEMPO.CO, Jakarta - Manny Pacquiao mungkin menjadi salah satu petinju dengan sejarah hidup yang mengesankan. Pacquiao (62-7-2, 39 KO) adalah satu-satunya juara dunia delapan divisi olahraga tersebut. Petinju berusia 42 tahun itu mencapai puncak kejayaannya setelah berhasil keluar dari kehidupan jalanan di General Santos City di Filipina.
Begitu dia menemukan dunia tinju, semangat juang membuka jalan Pacquiao untuk bertahan selama 26 tahun di karier profesional. Pertarungan petinju berjuluk PacMan berikutnya akan terjadi pada 21 Agustus 2021 melawan Errol Spence Jr. di T-Mobile Arena di Las Vegas, Amerika Serikat.
Pacquiao sadar pertarungan melawan Spence mungkin akan menjadi yang terakhir. Ia pun mengenang perjalanan panjangnya di tinju dunia di tengah persiapan melawan Spence, juara kelas welter WBC dan IBF Spence. “Percayalah, dari mana saya berasal, saya tidak percaya apa yang telah saya lakukan, apa yang telah saya capai,” kata Pacquiao.
Manny Pacquiao (kanan) meninju Oscar De La Hoya di ronde keempat pada pertarungan non gelar kelas 64 kg di MGM Grand, Las Vegas, (7/12). Pacquiaou membungkam Oscar De La Hoya dengan TKO pada ronde kesembilan. AP Photo/Jae C. Hong
Pacquiao meneruskan, “Sampai sekarang, saya kagum dengan apa yang telah saya lakukan. Saya sempat mengalami tidur di jalanan tanpa makanan dan tempat tinggal. Hubungan saya dengan Tuhan dan dari mana saya berasal itulah yang menginspirasi saya. Saya selalu memikirkan keluarga saya, diri saya sendiri. Dengan bimbingan Tuhan, saya selalu bisa bertahan dan terinspirasi."
Pacquiao memiliki riwayat karier yang luar biasa dalam sejarah tinju dunia. Ia pernah mencatatkan kemenangan atas Oscar De La Hoya, Miguel Cotto, Ricky Hatton, Shane Mosley, Antonio Margarito, Keith Thurman, Adrien Broner, Lucas Matthysse, Jessie Vargas, Chris Algieri dan Brandon Rios.
Petinju asal Amerika Serikat Floyd Mayweather Jr. berhadapan dengan Manny Pacquiao saat menimbang berat badan sebelum pertandingan di Las Vegas, 1 Mei 2015. Pertandingan kelas berat antara Mayweather Jr. melawan Pacquiao akan berlangsung pada 3 Mei 2015. AP/John Locher
Ia juga dua kali mengalahkan Marco Antonio Barrera, Juan Manuel Marquez dengan satu kekalahan dan satu hasil imbang, Erik Morales juga dengan satu kekalahannya, dan Timothy Bradley juga dengan satu kekalahannya. Dalam pertarungan terbesar dalam kariernya pada tahun 2015, Pacquiao kalah melalui keputusan bulat melawan Floyd Mayweather Jr. dalam pertarungan tinju yang dianggap paling menguntungkan sepanjang masa.
Uniknya, berbeda dengan petinju lain yang selalu meledak-ledak kala menghadapi pertarungan, Pacquiao selalu tampil kalem. Sepanjang karier, promosi, dan persiapan menghadapi pertarungan besar dan promosi, petinju kidal selalu tetap berbicara lembut dan sopan.
“Saya ingin berada di olahraga tinju dan setiap petarung memiliki standar tinggi dari para penggemarnya, juga para penontonnya. Kami adalah petarung di atas ring. Kami menghibur dan melakukan yang terbaik. Tetapi di luar tinju, kami adalah inspirasi dan kami harus memberikan rasa hormat,” ujar Manny Pacquiao.
BOXING SCENE
Baca juga : Tinju Dunia: Mike Tyson Buat Prediksi Manny Pacquiao vs Errol Spence, Hasilnya?
Baca juga : Errol Spence: Mengalahkan Manny Pacquiao Bukti Saya Petinju Terbaik