TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dipastikan gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Komite Olimpiade Internasional (IOC) secara resmi menunjuk kota Brisbane di Australia sebagai tuan rumah pesta olahraga akbar empat tahunan itu.
Putusan soal penunjukan Brisbane dilakukan dalam pertemuan Rabu. Rapat menyetujui rekomendasi dewan eksekutif IOC untuk menjadikan Brisbane sebagai tuan rumah.
Selain Indonesia dan Brisbane, beberapa kota atau negara lain juga tertarik menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Mereka antara lain Budapest (Hungaroa), Cina, Doha (Qatar) dan Lembah Ruhr (Jerman).
Posisi Brisbane yang jadi preferensi Dewan Eksekutif IOC sudah diketahui sejak Juni lalu. Kini, posisi kota itu sudah sah menjadi tuan rumah.
Terpilihnya Brisbane membuat Australia menjadi negara kedua di dunia yang tiga kotanya menjadi tuan rumah Olimpiade untuk kesempatan berbeda, setelah Amerika. Sebelumnya, Melbourne menjadi tuan rumah Olimpiade 1956 dan Sydney pada 2000.
Tawaran dari Brisbane dianggap IOC lebih menjanjikan dari yang lain. Kota ini menyajikan lokasi yang representatif, dukungan dari semua tingkat pemerintahan dan sektor swasta, memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan acara-acara besar, dan didukung cuaca yang menguntungkan.
Pada April lalu, pemerintah Australia sepakat untuk membagi biaya infrastruktur 50-50 dengan pemerintah daerah. Hal itu memungkinkan Perdana Menteri Queensland Annastacia Palaszczuk untuk meneruskan jaminan keuangan yang diperlukan kepada IOC.
Negara bagian Queensland sebelumnya pernah menjadi tuan rumah Commonwealth Games 2018.
Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 yang ditunda dan baru akan digelar minggu ini. Paris akan menggelar Olimpiade 2024, sedangkan Los Angeles telah dianugerahi hak menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas 2028.
REUTERS