“Bucks in 6”
Setelah laga itu dia memang dinobatkan sebagai pemain terbaik atau MVP Final NBA. Dengan rata-rata 35,2 poin, 13,2 rebound dan 5 assist per pertandingan, serta memiliki efektivitas lemparan 61,8 persen, dia menjadi pemain pertama dalam sejarah final NBA yang bisa mencetak pencapaian itu.
Pada laga yang memastikan Bucks menjuarai NBA itu, Giannis Antetokounmpo berhasil pada 16 dari total 25 lemparan, selain memasukkan 17 dari total 19 lemparan bebas. Ini luar biasa.
Setengah abad silam, Lew Alcindor, sebelum berganti nama menjadi Kareem Abdul-Jabbar, juga mendapatkan penghargaan MVP setelah rata-rata mencetak 27 poin dan 18,5 rebound dalam empat pertandingan final Bucks melawan Baltimore. Namun rekor poin dan rata-rata poin Antetokounmpo sungguh di atas Kareem Abdul-Jabbar itu.
Dia sungguh menjadi dirigen timnya, tetapi juga menjadi dirigen untuk terbakarnya semangat pendukung Bucks di dalam dan di luar stadion, bahkan mungkin yang menonton dari rumah.
Mereka seolah menghidupkan lagi keceriaan dan rasa puasa paripurnanya ketika duet Alcindor alias Abdul Jabbar dan Oscar Robertson memimpin Bucks menjuarai NBA untuk pertama kalinya pada 1971.
Kini, 50 tahun kemudian, Bucks kembali menghadirkan duet yang membawanya menjadi yang terbaik di NBA pada musim 2020-2021. Mereka adalah Antetokounmpo dan Khris Middleton.
“Bagi kota ini, saya yakin kemenangan ini mengartikan segalanya. Mereka sudah menyaksikan kiprah bertahun-tahun kami guna mengantarkan mereka ke titik ini,” kata Middleton seperti dikutip AP.
Selain 17.000 orang yang memadati Fiserv Forum, ada 65.000 lagi suporter di luar stadion itu, tepatnya di sudut kota terkenal di Milwaukee di Deer District.
Sukses Bucks membuat seisi kota pesta semalam suntuk yang bahkan telah dimulai sebelum gelar juara NBA pasti digondol mereka. Mereka berteriak “Bucks in 6! Bucks in 6!”, berharap tim kesayangan mereka segera menyelesaikan Final NBA ini pada game keenam. Suns tak boleh diberi kesempatan hidup sampai game ketujuh.
Dan harapan mereka terpenuhi. Suns kedodoran dalam empat gim berturut-turut setelah sempat memegang kendali 2-0 usai merebut dua gim pertama di kandangnya di Phoenix.
Tetapi dengan luar biasa Bucks bangkit sampai akhirnya menjadi tim kelima yang memenangkan Final NBA setelah tertinggal 0-2 dan tim pertama yang menjuarai NBA setelah memenangkan empat laga terakhirnya sejak Miami Heat melakukannya pada 2006 ketika menyingkirkan Dallas Mavericks.
Selanjutnya: Potensi Mendatang