TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo. Bagi Eko, itu merupakan medali keempatnya di ajang Olimpiade sejak pertama kali tampil pada 2008 di Beijing, Cina.
Dalam siaran pers yang dikirimkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), atlet berusia 32 tahun itu menyatakan belum akan pensiun. Eko Yuli bertekad untuk tetap mengerahkan segenap kemampuan agar bisa bersaing bila punya kesempatan bertanding.
"Jika dilihat umur memang sulit, tetapi jika ada kesempatan, kenapa tidak? Tapi, yang paling penting itu sekarang adalah bagaimana menyiapkan lifter-lifter muda penerus saya. Itu yang menjadi tantangan," ujarnya.
Eko Yuli Irawan menyabet medali perak cabang angkat besi kelas 61 kg putra. Dia mencatatkan total angkatan 302kg (snatch 137kg dan clean and jerk 165kg), hanya kalah dari lifter China Li Fabin yang merebut medali emas dengan total angkatan 313kg (snatch 141kg dan clean and jerk 172kg). Sementara itu, medali perunggu diraih lifter Kazakhstan Igor Son dengan total angkatan 294kg (snatch 131kg dan clean and jerk 163kg).
Itu merupakan medali kedua yang didapatkan kontingen Indonesia pada ajang Olimpiade Tokyo 2021. Sebelumnya, lifter putri belia Windy Cantika Aisah mempersembahkan medali perunggu di kelas 49 kg.
Chef de Mission Olimpiade Tokyo yang juga Ketua Umum PB PABSI Rosan P Roeslani menyatakan sangat bangga dengan raihan dua atletnya tersebut. Apalagi, Eko Yuli mencatatkan sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang selalu menyumbangkan medali pada emat ajang Olimpiade secara beruntun.
"Meski mendapat perak, Eko Yuli berhasil menjadi atlet yang mengukir sejarah. Ia satu-satunya atlet yang tampil empat kali di Olimpiade dan semuanya meraih medali," ujar Roeslan.
"Tentu prestasi ini menjadi kebanggaan bagi kita semua, terutama saya sebagai CdM dan juga Ketua PB PABSI," ujarnya menambahkan.
Sebelum menyabet medali perak di Olimpiade Tokyo, Eko Yuli Irawan sebelumnya meraih medali perunggu di kelas 56kg Olimpiade Beijing 2008 dan kelas 62kg Olimpiade London 2012, serta medali perak 62kg di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.