TEMPO.CO, Jakarta - Pebulutangkis asal Indonesia, Ade Resky Dwicahyo, membela Azerbaijan pada ajang Olimpiade Tokyo. Rezky pindah kewarganegaraan empat tahun lalu setelah kesulitan menembus tim senior Indonesia.
Resky telah melakoni laga pertama babak penyisihan Grup L nomor tunggal putra pada Selasa kemarin, 27 Juli 2021. Dia meraih kemenangan atas pebulutangkis asal Vietnam Nguyen Tien Minh dua gim langsung, 21-14 dan 21-18.
Malam nanti, dia akan menghadapi wakil Denmark Anders Antonsen untuk memperebutkan tiket ke babak eliminasi.
Dia menyatakan sangat senang bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Pemuda yang kini berusia 23 tahun tersebut menyatakan dirinya kemungkinan besar tak akan dapat tampil di ajang sebesar itu jika tak memutuskan hengkang dari Indonesia ke Azerbaijan empat tahun lalu.
"Azerbaijan merupakan negara yang baik bagi kami. Mereka meminta saya bermain," kata dia menceritakan awal kepindahannya ke negara pecahan Uni Soviet itu kepada laman BWFBadminton.
Dia menyatakan bahwa keputusannya untuk pindah dikarenakan dia tak bisa bersaing di level junior. Meskpun sempat membela Indonesia di dua ajang Piala Dunia Junior, Resky kalah bersaing dengan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting untuk menjadi pilihan utama di nomor tunggal putra.
Ade Resky Dwicahyo pun menyatakan menerima tawaran dari salah satu pelatih Azerbaijan. Keputusan itu tepat karena akhirnya dia mampu tampil di Olimpiade meskipun bukan mewakili tanah kelahirannya.
"Kami memiliki banyak pemain di Indonesia dan saya tak bisa menjadi nomor satu di level junior, jadi saya tak bisa masuk ke tim senior," kata dia. "Salah satu pelatih saya bertanya apakah saya mau pindah ke negara lain untuk bermain. Saya menerimanya dan sekarang saya berada di Azerbaijan."
"Banyak rekan saya yang pergi ke negara lain hanya sebagai rekan lawan tanding atau sebagai pelatih. Tetapi saya ingin terus bermain karena saya masih muda dan saya yakin masih bisa berkembang."
Pemuda kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu pun menyatakan keputusannya itu mendapat dukung dari keluarganya. Mereka pun senang karena dia mampu mewujudkan impian tampil di Olimpiade.
"Ini adalah Olimpiade pertama saya. Keluarga saya sangat senang. Saya memiliki impian untuk bermain di Olimpiade dan di sini lah saya sekarang. Federasi kami (Azerbaijan) juga sangat senang karena kami telah bekerja keras dalam dua tahun terakhir dan kami mampu mewujudkannya, kami lolos ke Olimpiade."
Soal peluangnya lolos ke babak eliminasi, Resky tak mau sesumbar. Dia menyatakan Antonsen merupakan lawan yang berat dan dia hanya akan berupaya semaksimal mungkin.
"Dia adalah pebulutangkis top. Saya hanya akan bermain seperti yang biasa saya lakukan dan melakukan yang terbaik, melakukan teknik yang saya bisaa lakukan," kata dia.
"Saya tak akan memikirkan menang atau kalah. Jadi, peluangnya 70 persen untuk dia dan 30 untuk saya."
Jika bertahan di Indonesia, Ade Resky Dwicahyo mungkin memang tak akan dapat mewujudkan impiannya bermain di Olimpiade Tokyo. Pasalnya setiap negara maksimal hanya boleh mengirimkan dua wakilnya saja. Indonesia sendiri diwakili oleh Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang juga akan bermain pada sore nanti.
BWF BADMINTON
Baca: Lolos ke Babak Eliminasi Olimpiade Tokyo, Ini Kata Gregoria Mariska Tunjung