TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil mengukir sejarah dengan merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam pertandingan Senin, 2 Agustus 2021, keduanya merebut medali emas pertama ganda putri Indonesia dalam sejarah Olimpiade dengan mengalahkan pasangan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, 21-19, 21-15.
Greysia Polii mengaku tidak tahu harus mengucapkan kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya usai menjuarai Olimpiade Tokyo 2020.
“Kami di sini dan kami mendapat medali emas dan begini rasanya memenangkan medali emas. Ini tak terlukiskan. Ini sangat berarti bagi saya," kata Greysia dilansir dari laman resmi BWF, Senin, 2 Agustus 2021.
Ia pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Apriyani Rahayu yang telah menjadi pasangannya sejak 20117.
"Saya berterima kasih kepada Apriyani, dia ingin berpasangan dengan saya dan saya sangat menghargainya," ujar atlet berusia 33 tahun ini.
Bila Greysia tidak sanggup melukiskan perasaannya, Apriyani Rahayu mengaku masih tidak percaya mampu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo. Ia pun ikut berterima kasih kepada Greysia yang menunda pensiun demi berpasangan dengan dirinya.
"Saya memaksa diri saya untuk sampai di sini karena saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak semakin muda, jadi Greysia, kita benar-benar harus mulai berlari bersama, jangan berjalan," kata Apriyani Rahayu.
Greysia melanjutkan bahwa impian meraih emas telah muncul ketika dirinya berusia 13 tahun. Sekitar 20 tahun lalu, kata Greysia, sektor ganda putri Indonesia belum bisa mengukir pretasi membanggakan di ajang Olimpiade.
Ia pun tertantang melampaui pasangan dari Korea dan Cina yang selama ini bergantian merebut medali emas di Olimpiade. “Saya tetap sabar dan berkomitmen. Dibutuhkan komitmen untuk mencapai mimpi, emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya mengatakan kepada saya untuk tidak menyerah, jangan berhenti," kata Greysia .
Kemenangan Greysia/Apriyani ini membuat cabang bulu tangkis memastikan sumbangan satu medali emas pada Olimpiade Tokyo. Indonesia masih berpeluang meraih medali perunggu pada nomor tunggal putra. Anthony Sinisuka Ginting akan menghadapi wakil Guatemala Cordon Kevin pada laga yang akan berlangsung sore nanti.
IRSYAN HASYIM