Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Menyentuh dari Olimpiade Tokyo: Saat Dua Atlet Putuskan Berbagi Emas

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Medali emas lompat tinggi Olimpiade Tokyo diberikan pada dua orang, Gianmarco Tamberi dari Italia dan Mutaz Essa Barshim dari Qatar. REUTERS/Dylan Martinez
Medali emas lompat tinggi Olimpiade Tokyo diberikan pada dua orang, Gianmarco Tamberi dari Italia dan Mutaz Essa Barshim dari Qatar. REUTERS/Dylan Martinez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua atlet, Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia, berbagai emas lompat tinggi Olimpiade Tokyo. Ada kisah mengharukan soal persahabatan dan pengorbanan di balik peristiwa yang terjadi Ahad lalu itu.

Keduanya berlomba di Olympic Stadium, Ahad, 1 Agustus 2021. Dua-duanya hadir sebagai unggulan sejak awal dan saat berlomba terus bersaing ketat.

Mutaz Essa Barshim, 30 tahun, dan Tamberi, 29 tahun, sukses dengan semua lompatannya, hingga mencapai 2,37 meter. Lalu, mereka berusaha melewati 2,39 meter.

Setelah masing-masing tiga kali gagal pada ketinggian itu, seorang ofisial Olimpiade menawarkan kepada mereka satu lompatan untuk menentukan pemenang.

Satu versi cerita menyebutkan Tampberi menarik diri dari upaya terakhir itu karena cedera kaki. Sedangkan versi lain, seperti diungkap Reuters, menyebut saat itu kedua atlet yang merupakan sahabat dekat itu memang memilih membagi kejayaan bersama.

Kala itu, Barshim bertanya kepada ofisial. "Apa bisa ada dua emas?" Ofisial itu mengangguk. Kedua atlet itu lalu bergandengan tangan, berpelukan, dan bersorak kegirangan.

Atlet Italia, Gianmarco Tamberi dan atlet Qatar, Mutaz Essa Barshim menunjukkan medali emas mereka. REUTERS

Barshim dalam wawancara yang berlangsung belakangan mengungkap momen tersebut. "Saya melihat dia, dia melihat saya, dan kami tahu itu. Kami hanya melihat satu sama lain dan kami tahu, itu saja, sudah selesai. Tidak perlu," kata dia.

"Dia adalah salah satu teman terbaik saya, tidak hanya di trek, tetapi di luar trek. Kami bekerja sama. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah semangat sejati, semangat olahragawan, dan kami di sini menyampaikan pesan ini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gianmarco Tamberi dan Mutaz Essa Barshim. REUTERS

Hal itu juga menjadi solusi terbaik bagi Tampberi , yang mengalami patah pergelangan kaki beberapa hari sebelum Olimpiade Rio 2016.

"Setelah cedera saya, saya hanya ingin kembali, tetapi sekarang saya memiliki emas ini, itu luar biasa,” kata Tamberi. "Saya memimpikan ini berkali-kali."

"Saya diberitahu pada 2016 tepat sebelum Rio ada risiko saya tidak akan bisa bersaing lagi. Ini adalah perjalanan yang panjang."

Barshim pernah memenangkan perunggu, yang kemudian ditingkatkan menjadi perak, di Olimpiade London 2012. Dia kembali meraih perak di Rio empat tahun kemudian, dan memenangi dua gelar dunia berturut-turut pada 2017 dan 2019.

Catatan terbaiknya 2,43 meter adalah lompatan tertinggi kedua sepanjang masa, di belakang rekor dunia Kuba Javier Sotomayor 2,45 meter yang ditetapkan pada 1993.

Berbagi emas untuk satu nomor, seperti dilakukan Mutaz Essa Barshim dan Gianmarco Tamberi, adalah pertama kalinya dalam Olimpiade sejak 1912.

Baca Juga: Apriyani Rahayu Dapat Banyak Bonus di Konawe: Tanah, Rumah, Sapi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Selasa Pagi 3 Oktober: Indonesia di Posisi 13

23 menit lalu

Logo Asian Games Hangzou.
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Selasa Pagi 3 Oktober: Indonesia di Posisi 13

Kontingen Indonesia turun ke posisi ke-13 pada klasemen perolehan medali Asian Games 2023.


Hasil Asian Games 2023: Maria Londa Gagal Raih Medali Lompat Jauh, Sempat Protes Saat Lompatan Didiskualifikasi

9 jam lalu

Maria Londa. Antara
Hasil Asian Games 2023: Maria Londa Gagal Raih Medali Lompat Jauh, Sempat Protes Saat Lompatan Didiskualifikasi

Maria Natalia Londa gagal meraih medali dari nomor lompat jauh putri Asian Games 2023 Hangzhou.


Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Senin Malam 2 Oktober: Seharian Tak Dapat Medali, Indonesia Turun ke Posisi 13

9 jam lalu

Logo Asian Games Hangzou.
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Senin Malam 2 Oktober: Seharian Tak Dapat Medali, Indonesia Turun ke Posisi 13

Arena Asian Games 2023 pada Senin, 2 Oktober, kembali tak bersahabat bagi kontingen Indonesia. Sejak pagi hingga sore tak ada tambahan medali.


Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Senin Siang 2 Oktober: Medali Belum Bertambah, Posisi Turun ke Urutan 11

17 jam lalu

Logo Asian Games Hangzou.
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Senin Siang 2 Oktober: Medali Belum Bertambah, Posisi Turun ke Urutan 11

Belum ada tambahan medali bagi Indonesia di Asian Games 2023 pada Senin pagi hingga siang, 2 Oktober. Tim Merah Putih turun ke urutan 11.


Lalu Muhammad Zohri dan Kawan-kawan Lolos ke Final Lari Estafet 4x100 Meter Putra Asian Games 2023

18 jam lalu

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri memacu kecepatan pada final atletik 100 meter putra Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, China, Sabtu, 30 September 2023. Zohri gagal meraih medali usai mencatatkan waktu 10,16 detik. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Lalu Muhammad Zohri dan Kawan-kawan Lolos ke Final Lari Estafet 4x100 Meter Putra Asian Games 2023

Final lomba lari estafet 4x100 putra Asian Games 2023 akan berlangsung pada Selasa, 3 Oktober.


Jadwal Asian Games 2023 Senin2 Oktober: Indonesia Ikuti 11 Cabang Olahraga, Termasuk Dayung, Atletik, Bulu Tangkis

23 jam lalu

Logo Asian Games Hangzou.
Jadwal Asian Games 2023 Senin2 Oktober: Indonesia Ikuti 11 Cabang Olahraga, Termasuk Dayung, Atletik, Bulu Tangkis

Jadwal Asian Games 2023 pada Senin, 2 Oktober 2023, akan menghadirkan kompetisi di 26 cabang olahraga, termasuk 11 yang diikuti Indonesia.


Rangkuman Hasil Asian Games 2023 Sabtu 29 September: Hari Kedua Beruntun, Indonesia Nihil Medali

2 hari lalu

Logo Asian Games Hangzou.
Rangkuman Hasil Asian Games 2023 Sabtu 29 September: Hari Kedua Beruntun, Indonesia Nihil Medali

Awan kelabu menggelayuti kontingen Indonesia di Asian Games 2023 di Hangzhou. Dalam dua hari beruntun tak ada medali yang diraih.


Asian Games 2023: Lalu Muhammad Zohri Gagal Raih Medali di Nomor Lari 100 Meter Putra, Begini Komentarnya

2 hari lalu

Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri menjawab pertanyaan pewarta di mixed area Stadion Hangzhou Olympics Sports Centre, Hangzhou, Sabtu, 30 September 2023. (ANTARA/RAUF ADIPATI)
Asian Games 2023: Lalu Muhammad Zohri Gagal Raih Medali di Nomor Lari 100 Meter Putra, Begini Komentarnya

Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri finis di posisi keenam pada final lari 100 meter putra Asian Games 2023.


Jadwal Asian Games 2023 Sabtu 30 September: Indonesia Ikuti 10 Cabang Olahraga, Termasuk Angkat Besi dan Atletik

2 hari lalu

Lalu Muhammad Zohri. Antara
Jadwal Asian Games 2023 Sabtu 30 September: Indonesia Ikuti 10 Cabang Olahraga, Termasuk Angkat Besi dan Atletik

Setelah melewat satu hari tanpa medali, Kontingen Indonesia akan berjuang kembali di arena Asian Games 2023, Sabtu, 30 September 2023.


Rangkuman Hasil Asian Games 2023 Jumat 29 September: Sehari Tanpa Medali, 2 Tim Bulu Tangkis Juga Langsung Gugur

3 hari lalu

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani saat melakoni babak perempat final tim beregu putri Asian Games 2022 Hangzhou, China, Jumat (29/9/2023). (ANTARA/HO/NOC Indonesia/Naif Al'as)
Rangkuman Hasil Asian Games 2023 Jumat 29 September: Sehari Tanpa Medali, 2 Tim Bulu Tangkis Juga Langsung Gugur

Arena Asian Games 2023 pada Jumat, 29 September 2023, menghadirkan kemuraman bagi kontingen Indonesia. Tak ada tambahan medali yang didapat.