Selain itu, Agus menilai pemasangan Greysia / Apriyani juga menjadi kombinasi yang tepat. Greysia, 33 tahun, membawa pengalamannya, sedangkan Apriyani, 23 tahun, membawa energi yang membawa keseimbangan. Strategi ini, menurut Agus, perlu diperthankan dalam regenerasi atlet bulu tangkis. "Greysia memang sudah senior, tetapi kombinasi ini sangat perlu di pelatnas dan berharap terus dilakukan. Kami di klub juga melakukannya," ujar Agus.
Ia menilai atlet junior dapat belajar banyak dari sang senior saat bertanding. Contohnya, Marcus Fernaldi Gideon saat berpasangan dengan Markis Kido di awal kariernya. "Marcus pun terangkat. Setelah Kido merasa cukup dalam kariernya, Gideon pun matang. Pola seperti ini harus diterapkan di Indonesia" kata Agus.
Ketua Harian PB Jaya Raya Imelda Wiguna berpendapat senada. Setelah meraih emas Olimpiade, ia berharap Greysia dapet melanjutkan kariernya, minimal, hingga Apriyani mendapatkan partner baru yang tepat. "Prosesnya memang tidak cepat. Butuh penyesuaian. Greysia juga sebelumnya berpasangan dengan yang lain sebelum akhirnya bersama Apriyani," kata Imelda.
Di sisi lain, Imelda juga mengatakan kesuksesan Greysia / Apriyani tak lepas dari peran pelatih ganda putri Eng Hian. Tangan dinginnya sukses menyatukan kedua pemain beda usia tersebut.
Bahkan jauh sebelum Olimpiade Tokyo, Greysia sebenarnya sempat ingin memutuskan gantung raket alias pensiun usai gagal membawa pulang medali dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Kala itu, Nitya Krishinda Maheswari yang menjadi partner Greysia mengalami cedera bahu serius dan membuat Greysia sempat berpikir untuk mengakhiri kariernya.
Namun, Eng Hian datang, melarang pensiun, dan meyakinkan Greysia untuk mendapatkan pasangan baru yang tepat. Hasilnya, pada 2017, ia memasangkan Apriyani dan Greysia. Kesabaran dan ketekunan Eng Hian akhirnya berbuah medali emas di Tokyo. "Kemenangan Greysia / Apriyani tentunya akan memberikan semangat untuk semua, khususnya atlet PB Jaya Raya," kata Imelda.
Apriyani Rahayu pun mendapatkan kredit khusus karena perkembangan yang pesat. "Apriyani memiliki kepercayaan diri. Daya tahannya juga luar biasa. Sehingga lawan pun kesulitan mematikan permainan Greysia dan Apriyani. Ini membuat Greysia bermain leluasa dan fokus pada permainannya. Keduanya saling percaya dan bisa fokus pada penampilan masing-masing," kata Imelda.
Baca juga : Bonus Olimpiade buat Greysia / Apriyani, DPR: Jangan Tunggu Keringatnya Kering