TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pebulutangkis Liliyana Natsir mengaku tak menyangka pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2021. Musababnya, menurut dia, yang semula diunggulkan untuk mendapat medali emas adalah ganda putra.
"Saya benar-benar terharu, bangga, mengikuti euforianya," kata Liliyana Natsir dalam acara peluncuran Anlene Actifit 3X dan Anlene Gold 5X secara virtual pada Selasa, 3 Agustus 2021. Dengan kemenangan itu, maka pamor bulu tangkis Indonesia kian terangkat.
Ketika menyaksikan Greysia Polii - Apriyani Rahayu melawan pasangan ganda putri Cina, Chen Qing Chen - Jia Yi Fan, Liliyana tak dapat menyembunyikan semangatnya. "Kaki saya kedut-kedut ingin mengambil bola. Pas nonton itu, saya ingin bergerak sebagaimana sedang main badminton," ucapnya.
Liliyana Natsir. Dok. Anlene
Liliana Natsir mengatakan momentum kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ini hampir sama dengan saat dia meraih medali emas di nomor ganda campuran saat Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Waktu itu, Liliyana bersama Tontowi Ahmad merebut medali emas bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. "Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu juga terjadi di bulan kemerdekaan," ucapnya.
Liliyana berharap kemenangan ganda putri Indonesia yang pertama kali terjadi di Olimpiade Tokyo dari Greysia Pollii dan Apriyani Rahayu, ini mampu menghadirkan kegembiraan, semangat, dan menambah imunitas masyarakat Indonesia di masa pandemi. "Saya berharap harap dengan Olimpiade kemarin, teman-teman tambah semangat berolahraga," ucap Liliyana yang pensiun pada 2019.
Baca juga:
Dari Susy Susanti ke Greysia / Apriyani, Ini Daftar Peraih Emas di Olimpiade