TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, saat final badminton ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu melawan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, bukan hanya dirasakan Eng Hian di lapangan, tapi sampai pula ke rumah pelatih itu.
Mulianingsih Baiin, istri Eng Hian mengakui tanggal 2 Agustus 2021 itu begitu menegangkan saat Greysia / Apriyani mengumpulkan satu demi satu perolehan angka. “Jujur, saya takut dan deg-degan. Saya biasanya intip-intip saja pertandingan lewat televisi,” kata Lia Baiin, begitu ia akrab disapa menceritakan kepada Tempo.co, 6 Agustus 2021.
“Saya berani mulai menonton kalau poin sudah unggul dan hampir selesai. Biasanya, saya masuk kamar untuk berdoa sampai game selesai,” ujarnya. Lia menyaksikan pertandingan menentukan itu bersama dua buah cintanya dengan Eng Hian, Queencyla Zefanya D.M Eng dan Kingston Dylan G. “Nonton dengan anak-anak saja karena pandemic,” kata dia.
Lia menceritakan pula, kebiasaan Eng Hian sebelum pertandingan. “Dia selalu beri kabar mulai berangkat, sampai di tempat pertandingan, dan kalau mau masuk lapangan juga selalu bilang dan minta doanya,” kata Lia. 5. “Saya biasanya suka ingatkan hal-hal sepele tapi penting yang kadang suka dia lupa, seperti baju pertandingan, spare raket sudah dibawa atau belum,” ujarnya, berkisah.
Dan, setelah keriaan kemenangan atas raihan medali emas bersejarah Greysia / Apriyani, Lia tak segera menelepon suaminya. “Biasanya saya tunggu kabar dari Eng Hian. saya nggak mau ganggu karena biasanya, selesai pertandingan mereka selalu adakan evaluasi,” katanya.
Kini, Lia dan dua anaknya masih menunggu selesai masa karantina Eng Hian untuk bertemu lelaki yang mereka banggakan itu. Tentu saja seusai karantina, tujuh hari sejak kedatangan Eng Hian ke Indonesia. “Kami bangga dengan prestasi kepelatihan suami saya, Eng Hian, juga para pelatih lainnya yang bisa mengantarkan prestasi para pemainnya selama ini,” ujarnya.
Baca: Ada Polesan Eng Hian di Balik Keberhasilan Greysia / Apriyani Rebut Emas