Etape 10 akan diawali dengan penyeberangan antarpulau. Garis start yang sebenarnya akan dimulai di daerah Gilimanuk, Bali. Balapan akan melalui daerah Singaraja menuju puncak tanjakan Kintamani. Selanjutnya balapan akan diteruskan ke daerah Klungkung dan berakhir di Candidasa.
Pemegang yellow jersey, Ghader Mizbani Iranagh, yakin etape tersebut akan menjadi tempat paling tepat untuk semakin mengamankan posisi mereka di puncak klasemen. “Kami yakin bahwa posisi tim dan juga yellow jersey dapat bertahan sampai etape akhir nanti, karena itulah yang menjadi fokus kami sejak awal” kata pembalap dari Tabriz Petrochemical asal Iran tersebut.
Hal senada juga diungkapkan rekan satu tim Ghader, yaitu sang raja tanjakan. Amir Zargari. Ia menilai mereka akan semakin sulit disaingi oleh pembalap dari tim lain di etape tanjakan itu. “Etape ini akan terasa lebih mudah bagi kita, sebab tidak akan terlalu banyak pembalap yang bisa menghadang kita,” katanya dengan penuh percaya diri.
Bagi Ghader, pembalap Indonesia sebenarnya dapat menjadi ancaman jika mereka bisa bekerja sama dengan baik. “Apalagi untuk saat ini kita tidak hanya melihat Tonton Susanto saja sebagai raja tanjakan dari Indonesia, kita juga melihat ada nama-nama lain yang muncul,” katanya. Namun, tetap saja peluang Indonesia masih cukup kecil.
Ghader menegaskan timnya akan berjuang keras untuk mempertahankan posisi puncak klasemen dan juga gelar raja tanjakan. “Apalagi kami merupakan tim yang bisa tetap bersama dengan lima pembalap,” katanya.
Pemegang red and white jersey, Endra Wijaya, mengaku berambisi mendulang poin pada sesi tanjakan. “Saya sangat ingin untuk merebut gelar raja tanjakan sekali lagi,” katanya. Pelatih Custom Cycling Club, yang merupakan tim Endra, Agus Sandiyanto, menilai peluang pembalapnya itu untuk merebut poin lagi cukup besar. “Mungkin saja dengan merebut poin lagi di tanjakan, posisi Endra di klasemen umum juga dapat terdongkrak,” katanya. Endra saat ini bertengger di peringkat empat klasifikasi perorangan. EZTHER LASTANIA