“Masih dalam perencanaannya dalam beberapa hari ini,” ujar jurubicara Astana, Philippe Maertens, dari pusat pelatihan Armstrong di Tenerife, Spanyol. “Dia terlihat dalam kondisi prima. Mungkin dia pikir dapat ambil semua ajang balapan di dunia.”
Menggunakan kaos hitam dan kuning, pendiri yayasan kanker yang diberi nama Lifestrong ini, masih dalam latihan bersama timnya di Tenerife. Pembalap yang sudah berusia 37 tahun ini, akan berpindah ke Kazkakhstan dan kembali mengenakan sergam biru-langit milik klub Astana, saat kontrakya dimulai Januari.
Armstrong telah menyatakan kembali akan mengayuh sepedanya di arena balapan jalan raya, September lalu. Sebelumnya, dia sudah menyatakan pensiun tiga tahun lalu. Menurut ketua panitia Tour de France Amaury Sport Organisation, Jean-Etienne Amaury, kembalinya Armstrong bukan hal yang memalukan.
“”Kembalinya dia (Armstrong) adalah tantangan yang tersembunyi dari sudut pandang olahraga,” ujarnya.
Koran Prancis L'Equipe dalam tulisannya tahun 2005, menyebutkan bahwa enam sampel urine Armstrong dari balapan menunjukkan adanya obat doping erythropoietin, atau yang lebih dkenal dengan EPO.
Sementara Armstrong menyangkal dirinya menggunakan doping. Dalam wawancaranya dengan New York Times, terbukti bahwa sampel urine-nya kembali melewati tes dan tidak terbukti adanya obat yang dilarang –dalam tes tiga tahun lalu oleh peneliti independen.
Armstrong sudah memastikan akan tampil lagi di ajang balapan bergengsi Tur de France. Kini, legenda balap yang menderita kanker prostat itu akan ditunggu pembuktian kekuatannya. Jargonnya “Live Strong with Armstrong”, akan membuka mata dunia, dimana keyakinan adalah kekuatan untuk mencapai impian.
TOURDEFRANCE.COM| BLOOMBERG| AP| NUR HARYANTO