TEMPO.CO, Jakarta - Kisah perjalanan hidup Eko Yuli Irawan diangkat menjadi sebuah film dokumenter. Eko yang hari ini diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, setelah pulang dari Olimpiade Tokyo, merupakan satu-satunya atlet Indonesia yang mampu meraih medali di empat ajang Olimpiade berbeda.
Dalam Instagram pribadinya, Eko Yuli mengunggah poster beserta cuplikan film pendek berjudul “Eko Yuli Irawan The Movie” itu. Ia berharap kisah dan perjuangannya itu bisa menjadi inspirasi bagi semua orang.
“Film pendek perjalanan saya di olahraga angkat besi. Semoga bisa menginspirasi,” tulis Eko dalam unggahan Instagram-nya, @ekopower61.
Film garapan produsen apparel olahraga SFIDN FITS itu dibuka dengan kisah Eko kecil yang sehari-seharinya harus menggembala kambing di kota kelahirannya Metro, Lampung. Kebetulan di dekat kediamannya terdapat tempat latihan angkat besi.
Film pendek berdurasi 10.25 menit tersebut, juga menceritakan bagaimana Eko kecil mendapatkan tentangan dari orang tuanya untuk menjadi atlet angkat besi. Akan tetapi dia tak menyerah hingga akhirnya menembus Olimpiade Beijing 2008 yang menjadi Olimpiade pertamanya.
Pada debutnya di pesta olahraga bangsa-bangsa itu, Eko Yuli mempersembahkan medali perunggu. Empat tahun berselang, pada Olimpiade London 2012, Eko Yuli kembali mendapatkan medali perunggu.
Raihan itu disusul dengan capaian medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020. Atas prestasi tersebut, Eko mencetak sejarah sebagai atlet Indonesia pertama yang konsisten menyumbangkan medali dalam empat Olimpiade berturut-turut. Dia mengungguli seniornya Raesa Lisa Rumbewas yang pernah menyumbangkan medali di tiga ajang Olimpiade berbeda: 2000,2004 dan 2008.
Film dokumenter tersebut dapat disaksikan di media sosial Youtube. Hingga berita ini diturunkan film tersebut telah ditonton lebih dari 98 ribu orang.
Usai meraih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020, Eko tak lantas memikirkan rencana pensiun. Lifter senior Indonesia ini masih ingin berjuang untuk medali emas Olimpiade.
Pertanyaan seputar keinginan pensiun sudah wajar mampir ke Eko. Tahun ini saja, Eko sudah berusia 32 tahun. Jika mengikuti Olimpiade Paris 2024, Eko menginjak usia 35 tahun, umur yang terbilang lanjut untuk seorang atlet.
"Jika dilihat umur memang sulit, tetapi jika ada kesempatan, kenapa tidak? Tapi, yang paling penting itu sekarang adalah bagaimana menyiapkan lifter-lifter muda penerus saya. Itu yang menjadi tantangan," kata Eko.
Atas prestasinya di Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan mendapatkan bonus sebesar Rp 2,5 miliar dari pemerintah. Presiden Jokowi menyerahkan langsung bonus itu kepada semua atlet yang menyumbangkan prestasi di Olimpiade Tokyo.