TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memimpin hampir sepanjang balapan MotoGP Austria, Francesco Bagnaia tetap gagal meraih kemenangan pertamanya di kelas primer. Pembalap Ducati itu finis kedua di belakang pembalap KTM Brad Binder pada balapan yang berlangsung di Red Bull Ring Spielberg, Austria.
Meski begitu, penampilannya seusai penggantian motor beberapa saat setelah hujan turun mencuri perhatian. Bagnaia membuat pemulihan posisi secara brilian. Dari posisi kesembilan di lap terakhir untuk mengklaim podium MotoGP pertamanya sejak di Sirkuit Jerez.
"Saya senang dengan podium ini. Saya menunggu lama untuk podium lain karena yang terakhir ada di Jerez. Hari ini kami mencapai hasil yang baik. Itu tidak mudah sejak awal karena hujan dan untuk menemukan kecepatan dalam situasi ini selalu sangat sulit, tetapi setiap lap saya berusaha mendorong lebih banyak Ketika hujan turun deras, sangat sulit untuk tetap di depan,” kata Bagnaia dikutip dari Crash.
Pembalap asal Italia itu memimpin sebagian besar balapan sebelum hujan lebat turun dengan lima lap tersisa. Ia pun pergi ke pit untuk mengganti motor yang menggunakan ban basah bersama sejumlah pembalap di barisan terdepan seperti Marc Marquez, Jorge Martin, Fabio Quartararo dan Joan Mir. Situasi inilah yang berhasil dimanfaatkan Brad Binder untuk tetap berada di posisi terdepan.
Bagnaia menggunakan keunggulan ban basahnya untuk mengalahkan enam pembalap pada dua lap terakhir. Kala itu hujan sudah turun dengan derasnya. Meski hanya finis kedua, ia mengurangi defisit poin kejuaraannya dari pemimpin klasemen MotoGP, Fabio Quartararo. Dari selisih 52 poin, Bagnaia hanya terpaut 47 poin.
Dalam balapan tersebut, Bagnaia sempat terlibat pertarungan sengit dengan Marquez dalam memperebutkan posisi terdepan. Namun, mantan juara dunia Moto2 itu memilih untuk membiarkan pembalap Spanyol itu melenggang maju. “Saya membiarkan Marc lewat karena dalam situasi ini dia sangat kuat dan saya ingin melihat apa yang dia lakukan. Akhirnya dia berhenti untuk menukar motor jadi saya mengikutinya."
"Saya melihat banyak pebalap lewat dengan ban slick dan bertanya pada diri sendiri apakah saya melakukan keputusan yang benar karena hanya tersisa lima lap. Saya banyak mendorong dari awal dan itu tidak mudah. Tapi saya melihat semua pembalap berpeluang sama. Kemudian Marc jatuh dan Jorge Martin mengatakan hal yang sama kepada saya," ujar Bagnaia bercerita.
Dengan kecepatan yang dimilikinya, Bagnaia mengubah perasaan amarahnya saat berada di P10 menjadi lebih positif. "Saya marah ketika saya memulai putaran terakhir karena saya ada di P10. Saya melihat sejauh itu, tetapi saya tidak berpikir bahwa ada sembilan pembalap. Jadi ketika saya tiba di tikungan empat, saya menyalip Takaaki Nakagami dan pembalap lain dari tikungan ke tikungan," kata dia sambil tertawa.
“Saya tidak berpikir untuk naik podium karena saya menghitung hanya enam pembalap jadi saya pikir saya selesai di P4, tapi kemudian ketika saya melihat layar yang lebar, saya melihat bahwa saya berada di urutan kedua dan saya menjadi sedikit lebih bahagia," kata Francesco Bagnaia.
Baca juga : Candaan Valentino Rossi yang Hampir Naik Podium di MotoGP Austria
Baca juga : Hasil Balapan MotoGP Austria: Binder Juara, Marquez Ke-15, Rossi Posisi 8