Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Susy Susanti Soal Peluang Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber

image-gnews
Susy Susanti. (badmintonindonesia.org)
Susy Susanti. (badmintonindonesia.org)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Undian Piala Thomas dan Piala Uber sudah dilakukan. Menurut Susy Susanti, di Piala Thomas, Indonesia cukup berpeluang. Sedangkan di Piala Uber pasukan Merah Putih harus bekerja lebih keras.

Tim Piala Uber Indonesia tergabung bersama Jepang, Jerman, dan Prancis di grup A fase penyisihan grup. Sedangkan di Piala Thomas, Indonesia yang berstatus unggulan teratas masuk ke grup A bersama Taiwan, Aljazair, dan Thailand.

Berikut wawancara dengan Susy Susanti (biasa juga ditulis Susi Susanti), legenda bulu tangkis yang juga mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, soal peta kekuatan di Piala Thomas dan Piala Uber 2020 yang akan diselenggarakan 9-17 Oktober 2021 di Aarhus, Denmark:


Soal Persaingan Tim Thomas:

Kalau di Thomas Cup, kita masih ikutin rangking lama. Dimana karena adanya penundaan rangking itu kalau tidak salah terakhir di 2020, sekitar bulan Mei. Karena ditunda otomatis itu rangking yang tetap digunakan. Memang kita unggulan pertama dari akumulasi poin baik di tunggal maupun ganda kita tertinggi dibanding negara lain. 

Kalau di atas kertas sih, kalau melihat peta kekuatan yang patut diwaspadai Taiwan dan Thailand. Kalau Aljazair kemungkinan menanglah, secara kekuatan kita jauh di atas.

Untuk Taiwan yang harus kita waspada, karena sekarang peta kekuatan agak sedikit berubah kalau sebelum-sebelumnya dua pasti udah didapat di ganda. Kita kan rangking satu dan dua, otomatis dua ganda kita itu kuat sekali.

Jadi kita tinggal ambil satu di tunggal. Sehingga secara perhitungan kita masih unggul. Tapi saat ini posisi bisa berimbang. Itu yang perlu diwaspadai, dengan kemenangan kemarin ganda Taiwan meraih medali emas Olimpiade Tokyo, ini memberikan kepercayaan diri lebih buat Lee Yang/Wang Chi-Lin.

Di tunggal juga ada Chou Tien Chen secara perhitungan imbang dengan Anthony Ginting. Peran Ginting sangat penting sebagai pembuka jalan, ujung tombak. Tunggal pertama itu menentukan pertandingan selanjutnya. Ini tunggal pertama yang penting sekali, akan membawa dampak positif kalau bisa menang, bisa juga memberi tekanan jika Ginting kalah lawan Chou Tien Chen.

Ginting sebagai tunggal pertama pasti bakal melawan tunggal utama tiap negara. Kalau saya melihatnya, kita fifty-fifty ketemu Taiwan. Tapi kita secara kekuatan penuh bisa sedikit lebih unggul, saya melihat seperti itu. Cuma di lapangan itu, pastinya kita harus cerdik melihat strategi juga. Ini peran dari pimpro maupun manajer yang harus mengerti sekali untuk perbandingan dan menerapkan strategi.

Saat ini sudah hampir sama tunggal putra, di single pertama fifty-fifty, tunggal kedua Jonatan Christie dan Wang Tzu Wei juga Fifty-fifty. Tunggal ketiga juga begitu. Di ganda pertama itu fifty-fity sekarang, kalau sebelumnya kita yakin 52-48 lah kita unggul. Dengan kemenangan sekarang jadi fifty-fifty.

Kalau di ganda kedua harusnya kita sedikit unggul dengan Hendra/Ahsan, kita harusnya unggul 55-45. Kalau kita menyisir satu per satu ya, kita bedah ya detail. Di empat yang fifty-fity ini bagaimana kekuatan kita dan strategi kita dan tentunya penanganan harus berbeda di perorangan.

Saat kita melawan Thailand pun kita tidak boleh menganggap enteng. Thailand pun punya pemain bagus, di tunggal itu tiga pemain mereka lumayan, itu sering nyulitin atlet kita. Di ganda secara prestasi kita unggul tapi beberapa kali menyulitkan. Intinya fokusnya harus step by step. Nggak bisa kita pasti final, nggak bisa seperti itu. Yang ada di depan kita harus dilewati satu per satu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu sih penilaian saya untuk Tim Thomas, semoga kita bisa juara grup, karena itu berpengaruh pada saat drawing ulang. Membantu menjaga kepercayaan diri, penempatan unggul juga mempengaruhi. Kalau kita jadi rangking kedua, kita bakal terlempar ke mana saja. Bisa ke Jepang, bisa ke Denmark, bisa ke Cina yang secara kekuatan lebih merata. Kalau kita juara grup kita nunggu yang runner up, bisa mendapatkan lawan mudah daripada kita rangking kedua.

Soal peluang Tim Uber:

Tanpa mengecilkan prestasi adik-adik ya, memang kita harus kerja keras banget deh. Secara komposisi kekuatan hanya ada di satu yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Untuk memang kita butuh tiga poin.

Gregoria Mariska Tunjung sebagai tunggal pertama sebenarnya bisa dimaksimalkan. Dia punya potensi, beberapa kali dia menyulitkan. Ini tugas dari pelatih dan juga manajer untuk sisa waktu ini meningkat kepercayaan diri Gregoria yang istilahnya di tahun 2017-2018, dia cukup baik. Bahkan beberapa kali mengalahkan unggulan. Seperti Sung Jihyun dari Korea, mengalahkan Akane Yamaguchi dari Jepang. Dengan Ratchanok Intanon pun hampir berapa kali nyaris menang, dengan Tai Tzu Ying pun berapa kali kejar-kejaran poin.

Secar teknik Gregoria punya kemampuan, tinggal bagaimana finishing-nya. Kelemahan terakhir ini harus diperbaiki, kerja keras, pelatih harus mengerti, harus bisa memberikan program yang pas buat Gregoria untuk bisa konsisten dengan performance pada saat dia main.

Apalagi dia sebagai ujung tombak, pembuka jalan. Kalau ketemu Jepang, secara susunan kekuatan komposisi kita berat ya. Minimal saya melihat untuk Uber Cup, lolos dulu deh. Paling nggak jadi runner up, syukur-syukur kita bisa jadi juara grup. Tapi minimal kita lolos juara grup dulu deh. Tapi pada saat kita bertemu Jerman dan Perancis pun tidak boleh lengah. Karena pemain Eropa sekarang cukup oke, saya melihat secara kekuatan sekarang cukup merata.

Apalagi pemain kita, saya tidak tahu siapa yang akan dipilih ya, kalau lebih banyak dipilih pemain muda, secara pengalaman masih baru sekali. Jadi memang peran Greysia/Apriyani dan Gregoria yang sebelumnya pernah bergabung harus bisa membimbing adik-adiknya. Jadi kekompakan tim, kan atlet muda-muda harus bisa main maksimal dalam arti jangan ketika bermain mendapat tekanan, mereka harus nothing to lose.

Secara teknik mungkin mereka di bawah, tapi secara semangat, kerja keras di lapangan yang harus ditingkatkan. Harus lebih siap secara fisik, hal itu walaupun non teknis tapi bisa membuat performance meningkat. Pengalaman di 2008 ketika saya menjadi manajer tim Uber Cup, waktu itu kita tidak diperhitungkan. Justru Uber Cup yang menyelamatkan muka Indonesia sampai di final. Karena Thomas Cup kalah di semifinal.

Posisi hampir seperti itu, dimana saya membawa mungkin atlet Indonesia saat itu rankingnya tidak ada yang bagus. Hanya Maria Kristin dan Liliyana Natsir dan Vita Marissa yang punya rangking. Yang lain nggak punya, sama seperti sekarang, rangking agak sedikit di bawah. Ya itu, tekad dan semangat harus selalu siap tempur dan mental kuat serta kekompakan tim bisa membuat peformance mereka menjadi naik.

Itu bahkan mengalahkan unggulan sampai kita lolos ke final. Mungkin pengalaman itu bisa ditularkan ke adik-adik yang baru dan peran Greysia sebagai leader bisa memberikan share pengalaman kepada adik-adik untuk meningkatkan motivasi. Semoga bisa lolos ke delapan besar targetnya, kita berharapnya bisa masuk semifinal.

IRSYAN HASYIM

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

1 hari lalu

Kento Momota. Doc. BWF.
Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.


Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

2 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Beri Penjelasan Mengapa Ada Pemain Muda di Skuad Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Kabidbinpres PP PBSI Ricky Soebagdja menjelaskan ada diskusi yang dilakukan dengan tim pelatih dalam pemilihan skuad Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

3 hari lalu

Tropi dari Piala Thomas dan Uber 2022 ditampilkan saat berlangsungnya babak semifinal Piala Thomas Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat, 13 Mei 2022.  Indonesia akan menghadapi India di final Piala Thomas. ANTARA/M Risyal Hidayat
Daftar Atlet Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Alwi Farhan dan Ruzana Jadi Rising Star

Tim bulu tangkis Indonesia diperkuat mayoritas pemain senior. Alwi Farhan dan Ruzana siap jadi rising star di Piala Thomas dan Piala Uber 2024.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

5 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

5 hari lalu

Jonatan Christie menjadi juara tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Tim Humas PBSI
Jonatan Christie Tak Menyangka Bisa Juara Badminton Asia Championships 2024 setelah Raih Gelar All England 2024

Jonatan Christie menuturkan kunci kemenangan atas Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024.


Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Jonatan Christie Jadi Juara, Taklukkan Wakil Tuan Rumah Li Shi Feng

5 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie. Dok. PBSI
Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Jonatan Christie Jadi Juara, Taklukkan Wakil Tuan Rumah Li Shi Feng

Jonatan Christie mengalahkan Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024 dengan skor 21-15, 21-16, Minggu, 14 April 2024.


Jadwal Final Badminton Asia Championships 2024 Minggu 14 April: Jonatan Christie Kejar Gelar

5 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Jadwal Final Badminton Asia Championships 2024 Minggu 14 April: Jonatan Christie Kejar Gelar

Jonatan Christie akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Li Shi Feng di final Badminton Asia Championships 2024 pada Minggu, 14 April 2024.


Jonatan Christie Akui Punya Beban Jadi Satu Wakil Tersisa di Badminton Asia Championships 2024,

6 hari lalu

Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat bertanding melawan wakil Cina Shi Yu Qi di semifinal Badminton Asia Championships 2024. Dok. PBSI
Jonatan Christie Akui Punya Beban Jadi Satu Wakil Tersisa di Badminton Asia Championships 2024,

Jonatan Christie bertekad memberikan penampilan terbaik di final Badminton Asia Championships 2024.


Ini Penyebab Utama Kekalahan Fajar / Rian di Perempat Final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024

6 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian (kiri). TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ini Penyebab Utama Kekalahan Fajar / Rian di Perempat Final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto, terhenti pada babak perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024.


Rekap Hasil Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024: 3 Wakil Indonesia Kandas, Hanya Jonatan Christie Lolos Semifinal

7 hari lalu

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Kredit: Tim Humas PBSI
Rekap Hasil Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024: 3 Wakil Indonesia Kandas, Hanya Jonatan Christie Lolos Semifinal

Anthony Sinisuka Ginting gagal melewati hadangan wakil tuan rumah China, Lhi Si Feng, pada perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024.