Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBESI Rilis Aturan eSports di Indonesia, Ini Plus Minus versi Komunitas Gamer

Tampilan platform Esportsku.com. Kredit: Esportsku.com
Tampilan platform Esportsku.com. Kredit: Esportsku.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komunitas Gamer Indonesia, Javier Ferdano, mengungkap plus dan minus keputusan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) yang menerbitkan regulasi tentang pelaksanaan kegiatan eSports di Indonesia. Peraturan ini akan mengatur pengawasan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan eSports.

Menurut Javier, aturan tersebut nantinya akan memberikan jenjang karier yang jelas bagi para atlet eSports Tanah Air. Atlet juga mendapatkan pengakuan dari negaranya sendiri. "Ini memungkinkan adanya bursa pemain ke depannya, pemain jadi memiliki nilai lebih dan jenjang karirnya pasti," ujar Javier saat dihubungi Tempo pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Selain pemain, Javier juga menilai, beragam kegiatan yang berkaitan dengan eSports akan semakin jelas. Sebab, regulasi ini akan membantu meminimalisasi berbagai ajang eSports dan turnamen palsu yang beredar di Indonesia.

Sebelumnya, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) menetapkan regulasi untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan eSports di Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Regulasi tersebut tercantum dalam dokumen Peraturan Pengurus Besar Esports Indonesia Nomor: 034/PB-ESI/B/VI/2021, tentang Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia yang terdiri dari 46 pasal.

Namun, Javier menilai bahwa aturan eSports yang dikeluarkan PBESI ini juga memiliki dampak negatif bagi industri game Tanah Air, terutama apabila mengacu pada pasal 39 dalam regulasi tersebut. Pasal ini menyatakan bahwa, "Penerbit Game wajib mendaftarkan Game yang diterbitkan pada PBESI untuk dapat beroperasi di Indonesia."

Menurut Javier, pasal ini kurang tepat. Menurut dia, pihak yang berhak mengatur game di Indonesia sebenarnya adalah Indonesian Game Rating System (IGRS), bukan PBESI. "Pasal ini salah kamar karena PBESI tidak hanya mengatur game eSports, tetapi juga game secara umum," ucap Javier.

IGRS sendiri adalah perwujudan dari Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik, berdasarkan kategori konten game dan kelompok usia pengguna. "Game di Indonesia ini wilayahnya IGRS. Dalam regulasi IGRS sendiri, penerbit game bisa mendaftarkan game buatan mereka. Tetapi, itupun bersifat sukarela, bukan wajib," kata Javier.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, aturan dalam pasal 39 ayat 5 ini berpotensi melahirkan monopoli di ranah e-sports. Pasalnya, PBESI mewajibkan penerbit untuk mendaftarkan game karyanya jika ingin beroperasi dan mengadakan kegiatan eSports yang diakui di Indonesia. "Harapan saya PBESI ke depannya bisa bekerja sama atau memberikan kewenangan perizinan game tersebut kepada IGRS," ucap Javier.

Ayat 7 dalam pasal 39 dalam aturan e-sports PBESI juga masih rancu. Pasal 39 ayat 7 berbunyi, "Permohonan pengakuan sebagai Game Esports pada PBESI harus memiliki persyaratan: (a). Game tersebut sudah diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas; dan (b). memiliki sistem pertandingan kompetitif antarpemain (player vs player) atau antartim (team vs team).

Javier pun mempermasalahkan poin a dalam ayat tersebut. Menurut dia, tidak jelas kriteria game yang sudah diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas.
"Namun, dari pernyataan pihak PBESI ketika acara Eksibisi Esports PON XX Papua 2021 kemarin, saya menangkapnya bahwa game yang diterima itu merupakan game yang dimainkan oleh masyarakat secara umum," ucap Javier.

Menurut Javier, ketentuan ini tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. Salah satu game e-sports yang dipertandingkan di PON XX Papua 2021 adalah eFootball PES 2021 versi konsol, serta Free Fire dan Mobile Legends, game yang dipilih PBESI karena tidak semua orang, terutama kelompok di pelosok daerah, memiliki PC.

Padahal, Javier mengklaim bahwa masyarakat lebih mudah mengakses PC dibanding konsol. Alhasil, ketentuan tentang penerimaan masyarakat atas suatu game bisa menimbulkan pertanyaan besar. Mengenai penerbitan aturan ini, Tempo berusaha mengonfirmasinya kepada PBESI. Namun, Sekretaris Jenderal PBESI, Frengky Ong, belum merespons pertanyaan tentang polemik aturan pengawasan eSports tersebut.

Baca juga : 12 Game yang Sering Ditandingkan di Turnamen Esport

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Garena Undawn Rilis 29 Juni 2023 untuk Android, iOS, dan PC

1 hari lalu

Garena secara resmi mengumumkan Undawn, game shooter survival open-world bertema zombie, akan dirilis pada 29 Juni 2023. (Garena)
Garena Undawn Rilis 29 Juni 2023 untuk Android, iOS, dan PC

Para pemain bisa menantikan kehadiran Garena Undawn dengan mengikut pra-registrasi.


Sony Perkenalkan Project Q, Perangkat Genggam Baru untuk Game PS5

4 hari lalu

Handheld Project Q dari Sony. game.udn.com
Sony Perkenalkan Project Q, Perangkat Genggam Baru untuk Game PS5

Sony telah secara resmi memberikan konfirmasinya kalau sedang mengerjakan perangkat genggam PlayStation untuk game-game PS5.


Cara Menginstal dan Bermain Game Aether Gazer

6 hari lalu

Game Aether Gazer.
Cara Menginstal dan Bermain Game Aether Gazer

Action role-playing game ARPG 3 dimensi dengan karakter anime, Aether Gazer


Infinix Hot 30 Meluncur di Harga Sejutaan, Ada Kolaborasi dengan Free Fire

6 hari lalu

Infinix Hot 30 hasil kolaborasi Infinix dan Free Fire hadir di Indonesia pada Rabu  24 Mei 2023. (Foto/Infinix Indonesia)
Infinix Hot 30 Meluncur di Harga Sejutaan, Ada Kolaborasi dengan Free Fire

Infinix resmi meluncurkan Infinix Hot 30 di Indonesia pada hari ini, Rabu 24 Mei 2023.


Ini 7 Nomor Game Esports yang Akan Dipertandingkan di Asian Games Hangzhou

6 hari lalu

Ilustrasi eSport. (debsport.com)
Ini 7 Nomor Game Esports yang Akan Dipertandingkan di Asian Games Hangzhou

AESF mengumumkan tujuh nomor game esports yang akan dipertandingkan dalam ajang olahraga Asian Games 2022 Hangzhou.


Serba-serbi Game Aether Gazer yang Baru Dirilis

6 hari lalu

Game Aether Gazer.
Serba-serbi Game Aether Gazer yang Baru Dirilis

Game Aether Gazer tergolong action role-playing game (ARPG) bertema anime terbaru dengan latar belakang fiksi ilmiah


Trailer Mortal Kombat 1 Dirilis, Game akan Diluncurkan September 2023

10 hari lalu

Mortal Kombat 1. Foto : IGN
Trailer Mortal Kombat 1 Dirilis, Game akan Diluncurkan September 2023

Pada 18 Mei 2023, Warner Bros Games dan NetherRealm Studios merilis video cuplikan atau trailer Mortal Kombat 1


Infinix Umumkan 'Kolaborasi Anti-kalah' Bersama ONIC eSports

11 hari lalu

Infinix Indonesia mengumumkan kolaborasi dengan ONIC eSports  pada Jumat 19 Mei 2023.
Infinix Umumkan 'Kolaborasi Anti-kalah' Bersama ONIC eSports

Infinix juga mengungkap akan hadirnya ponsel Note Series terbaru yang memiliki sentuhan kolaborasi itu.


Mengenal HoYoverse: Pengembang Game Genshin Impact dari Tiongkok

12 hari lalu

Game Genshin Impact. Ghensin.mihoyo.com
Mengenal HoYoverse: Pengembang Game Genshin Impact dari Tiongkok

HoYoverse adalah perusahaan studio animasi terkenal dari Tiongkok. Namanya semakin naik daun sejak Genshin Impact diperkenalkan kepada gamers dunia


3 Fitur Game Genshin Impact yang Populer di Indonesia

12 hari lalu

Game Genshin Impact. (miHoYo)
3 Fitur Game Genshin Impact yang Populer di Indonesia

Genshin Impact termasuk salah satu game open world RPG yang diluncurkan oleh HoYoverse alias miHoYo developer asal Tiongkok. Simak fiturnya di sini: