TEMPO.CO, Jakarta - Juara bertahan Naomi Osaka mengincar gelar US Open ketiganya dalam turnamen Grand Slam terakhir tahun ini. Bakal dimulai Senin, 29 Agustus 2021, ia bersiap menghadang petenis juara Wimbledon, Ashleigh Barty, yang memimpin daftar petenis unggulan.
Namun, Osaka mungkin akan kesulitan. Ia bisa saja menjadi juara jika menemukan kembali bentuk permainannya. Sebab, bintang tenis Jepang berusia 23 tahun, hanya memainkan dua pertandingan menjelang US Open, yaitu pada ajang Olimpiade Tokyo.
"Saya tahu ada banyak hal yang perlu saya perbaiki dalam permainan saya, jadi dengan cara yang aneh saya senang saya kalah, karena ada begitu banyak hal yang ingin saya perbaiki sebelum New York," kata Osaka, dikutip dari AFP, Kamis, 26 Agustus 2021.
"Saya merasa level saya tidak terlalu jauh. Jika saya ingin tetap lebih positif dengan diri saya sendiri, saya perlu memikirkan hal-hal yang dapat saya tingkatkan. Pasti ada banyak hal," kata Naomi.
Osaka menarik diri dari French Open karena menolak melakukan konferensi pers setelah pertandingan pertamanya. Ia mengatakan hal itu mengganggu kesehatan mentalnya. Dia kemudian melewatkan Wimbledon namun berbicara dengan media setelah pertandingan jelang US Open di Cincinnati Masters.
"Saya merasa itu adalah sesuatu yang perlu saya lakukan untuk diri saya sendiri. Saya bangga dengan apa yang saya lakukan dan saya pikir itu adalah sesuatu yang perlu dilakukan. Kadang-kadang kita merasa sangat sedih, dan saya merasa mungkin harus ada aturan bahwa kami mungkin bisa mengambil waktu istirahat dari kewajiban menjawab pertanyaan," ujar Osaka.
Osaka merebut gelar US Open tahun lalu dengan mengalahkan Victoria Azarenka di final. Ia menjadi perempuan pertama sejak 1994 yang bangkit dari ketinggalan satu set untuk memenangi final US Open.
Pada Australian Open tahun ini, Osaka menyelamatkan match point melawan Garbine Muguruza dari Spanyol di babak perempat final dan mengalahkan juara Grand Slam 23 kali Serena Williams di semifinal sebelum mengalahkan Jen Brady di final.
Osaka, yang saat ini berada di peringkat ketiga dunia, telah memenangi empat final Grand Slam pertamanya, hanya tertinggal tujuh dari Roger Federer dan enam dari Monica Seles untuk awal final Slam terbaik di era turnamen Open (sejak 1968).
Petenis Australia, Ashleigh Barty tampak kecewa di akhir pertandingan babak pertama Olimpiade Tokyo 2020, di Ariake Tennis Park, Jepang, 25 Juli 2021. Barty langsung tersingkir pada babak pertama setelah takluk dengan skor 4-6, 3-6. REUTERS/Edgar Su
Adapun Asleigh Barty, yang menjadi petenis nomor satu dunia pada pekan ke-83 berturut-turut, memenangi turnamen Wimbledon dan Cincinnati Masters. Dua turnamen itu menempatkannya dalam performa terbaik menjelang pertandingan di Flushing Meadows.
Petenis berusia 25 tahun itu juga memegang gelar juara Miami Open dan Stuttgart Open, menambah total 13 kemenangan turnamen dalam kariernya. "Saya merasa nyaman dan siap," kata Barty. "Saya merasa dalam kondisi baik, saya merasa siap. Tentu saja ini adalah tahun yang besar dan kami masih harus melangkah lebih jauh."
Berikutnya Serena Williams mundur karena cedera...