“Iya, sama dengan peraih medali Olimpiade,” kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, saat dihubungi, Selasa, 31 Agustus 2021.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo menerima bonus sebesar Rp 5,5 miliar, perak Rp 2,5 miliar, dan perunggu Rp 1,5 miliar. Nominal ini lebih besar Rp 500 juta dibanding penghargaan yang diterima peraih medali Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Apabila berkaca pada pengalaman Olimpiade Tokyo, penghargaan tak hanya diberikan kepada peraih medali. Untuk pertama kalinya, pemerintah juga memberikan apresiasi kepada para Olympian Tokyo. Masing-masing atlet mendapat Rp 100 juta.
Janji serupa soal bonus juga sempat dilontarkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali sata menyambut kepulangan lifter Ni Nengah Widiasih dan Muhammad Fadli Imammuddin didampingi pelatih para-cycling Fadilah Umar dan pelatih para-powerlifting Yanti di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu malam, 28 Agustus.
Zainudin Amali berjanji pemerintah tak akan membedakan fasilitasi dan apresiasi antara atlet yang berlaga di Olimpiade dan Paralimpiade. “Pemerintah tidak membeda-bedakan atlet yang ikut Olimpiade dan Paralimpiade. Perhatian sama, fasilitasi sama karena mereka datang ke sana atas nama bangsa dan negara,” kata Menpora.
Perhatian pemerintah kepada para atlet disabilitas maupun non-disabilitas disebut Zainudin sama. Pemerintah bahkan telah memberikan fasilitasi terhadap atlet untuk Paralimpiade sejak mereka mengikuti pelatnas di Solo dalam persiapan menuju ASEAN Para Games 2020 yang akhirnya batal.
Bonus juga tak hanya diberikan kepada peraih medali, tetapi juga kepada para seluruh atlet yang bertanding di Tokyo. Masing-masing atlet kemungkinan bakal mendapat Rp 100 juta.
Kontingen Indonesia hingga kini telah mengantungi tiga medali di Paralimpiade Tokyo, yakni satu perak dan dua perunggu.
Medali perak disumbangkan oleh Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga para-powerlifting kelas 41kg putri, serta dua perunggu dari Saptoyogo Purnomo pada cabang para-atletik nomor 100m putra T37 dan David Jacobs dari cabang olahraga para-tenis meja kelas 10 perorangan putra.
Skuad Merah Putih berpeluang menambah perolehan medali terutama lewat cabang para-badminton yang menjadi tumpuan utama dan ditargetkan dapat menyumbang satu medali emas dan satu perak.
IRSYAN HASYIM