Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atlet Afghanistan Zakia Khudadadi Tampil di Paralimpiade Tokyo, Hasilnya...

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Atlet Afghanistan di Paralimpiade Tokyo 2020, Zakia Khudadadi. REUTERS/Thomas Peter
Atlet Afghanistan di Paralimpiade Tokyo 2020, Zakia Khudadadi. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet putri Afghanistan Zakia Khudadadi pada Kamis, 2 September 2021, melakoni debutnya dalam Paralimpiade Tokyo setelah dievakuasi secara diam-diam untuk membantunya keluar dari Kabul yang dikuasai Taliban itu.

Zakia Khudadadi menjadi atlet perempuan pertama dari Afghanistan yang tampil di Paralimpiade sejak Athena 2004. Ia bertanding pada cabang olahraga taekwondo K44 -49kg putri.

Khudadadi, 22 tahun, serta kompatriotnya, Hossain Rasouli, tiba di Tokyo pada 28 Agustus dari Paris. Ia sebelumnya sempat membuat sebuah video meminta pertolongan agar ia keluar dari Kabul demi menghidupkan kembali mimpinya menjadi atlet putri pertama dari negaranya di Paralimpiade.

Khudadadi yang bertanding di Makuhari Messe, Chiba, dengan mengenakan jilbab berwarna putih itu tidak berbicara kepada wartawan. Ia mengalami dua kekalahan atas wakil Ukraina Viktoriia Marchuk dan wakil Uzbekistan Isakova Ziyodakhon.

Justru lawannya yang berkomentar soal dia. “Saya khawatir dengan situasi di Afghanistan, tetapi saya senang karena dia berhasil datang ke Tokyo dan bertanding dengan saya,” kata Marchuk usai mengalahkan Khudadadi di babak repechage, dikutip Reuters.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, atlet lainnya dari Afghanistan, Hossain Rasouli, juga telah melakukan debutnya dalam cabang lompat jauh T47 pada 31 Agustus lalu. Ia menempati peringkat terakhir dari 13 peserta yang berlaga dalam nomor tersebut.

Namun belum diketahui apa yang akan dilakukan para atlet Afghanistan tersebut usai melakukan debutnya di Paralimpiade Tokyo 2020.

Aktivis HAM Human Rights For All Alison Battison yang terlibat dalam proses evakuasi mengatakan kepada Reuters bahwa Australia telah menjamin visa kemanusiaan bagi dua atlet Afghanistan tersebut.

“Australia telah memberi mereka visa, tetapi ini semua dilakukan dengan terburu-buru yang luar biasa sehingga mereka membutuhkan ruang bernapas untuk memutuskan apa yang terbaik bagi mereka," ujar Battisson seperti dikutip Kyodo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dilarang Taliban, Produksi Opium Afghanistan Anjlok 95 Persen

25 hari lalu

Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic
Dilarang Taliban, Produksi Opium Afghanistan Anjlok 95 Persen

Produksi opium di Afghanistan, yang sebelumnya merupakan pemasok utama dunia, anjlok 95 persen sejak Taliban melarang penanaman narkotika itu.


UNHCR: Pemulangan Pengungsi Afghanistan dari Pakistan Ancam Perempuan

30 hari lalu

Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
UNHCR: Pemulangan Pengungsi Afghanistan dari Pakistan Ancam Perempuan

UNGHC mengatakan keputusan Pakistan memulangkang warga Afghanistan menciptakan "risiko perlindungan serius" bagi perempuan dan anak perempuan.


Pakistan Usir Jutaan Warga Afghanistan, Besok Hari Terakhir

30 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
Pakistan Usir Jutaan Warga Afghanistan, Besok Hari Terakhir

Pemerintah Pakistan memberi batas waktu sampai 1 November 2023 bagi 4 juta warga negara Afghanistan yang tidak mempunyai izin tinggal


Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

35 hari lalu

Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.


Ni Made Arianti Jadikan Raihan Medali Emas Asian Para Games 2023 Motivasi ke Paralimpiade

37 hari lalu

Ni Made Arianti Putri (kiri) memamerkan medali emas yang diarih dari nomor 100m T12 putri para atletik Asian Para Games Hangzhou 2022 di Huanglong Sports Center Stadium, Selasa, 24 Oktober 2023. Arianti berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 12.53 detik. (ANTARA/HO/NPC INDONESIA/Agung Wahyudi
Ni Made Arianti Jadikan Raihan Medali Emas Asian Para Games 2023 Motivasi ke Paralimpiade

Ni Made Arianti merasa sempat terpuruk sebelum akhirnya mampu meraih medali emas di Asian Para Games 2023.


Gempa Besar Afghanistan, Korban Bertambah Jadi 2.445 Orang

52 hari lalu

Reruntuhan bangunan pasca gempa Afghanistan, 8 Oktober 2023. Cuplikan video REUTERS
Gempa Besar Afghanistan, Korban Bertambah Jadi 2.445 Orang

Lebih dari 2.400 orang tewas dalam gempa di Afghanistan, salah satu yang paling mematikan di dunia tahun ini, setelah di Turki dan Suriah.


Korban Tewas Gempa Afghanistan Tembus 2.000 Orang, 6 Desa Rata dengan Tanah

53 hari lalu

Reruntuhan bangunan pasca gempa Afghanistan, 8 Oktober 2023. Cuplikan video REUTERS
Korban Tewas Gempa Afghanistan Tembus 2.000 Orang, 6 Desa Rata dengan Tanah

Korban tewas akibat serangkaian gempa di Afghanistan barat kembali meningkat tajam pada Minggu 8 Oktober 2023 menjadi lebih dari 2.000 orang


Pakistan Beri Waktu hingga 1 November pada Warga Afghanistan yang Tinggal Ilegal untuk Angkat Kaki

57 hari lalu

Sejumlah anak-anak pengungsi Afghanistan belajar di dalam kelas sederhana, sebelum dimulainya acara Hari Keadilan Sosial Dunia, di sebuah sekolah darurat, Islamabad, Pakistan (16/2).  Menurut situs PBB, kesempatan bertujuan untuk mendukung upaya
Pakistan Beri Waktu hingga 1 November pada Warga Afghanistan yang Tinggal Ilegal untuk Angkat Kaki

Per 1 November 2023, Pakistan akan meminta diperlihatkan paspor yang sah dan visa pada setiap warga Afghanistan yang ingin masuk ke negara itu


Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

29 September 2023

Ahmad Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) di pengasingan dan putra mantan komandan mujahidin anti-Soviet Ahmad Shah Massoud. REUTERS
Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

Pemimpin anti-Taliban Afghanistan berjanji meningkatkan perang gerilya untuk membawa kelompok Islam garis keras itu ke meja perundingan.


Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

20 September 2023

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa mengalami serangan peretasan saat ini sedang melakukan 17 investigasi termasuk di Ukraina