TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Formula 1 asal Finlandia, Kimi Raikkonen, telah sampai pada babak akhir dalam kariernya. Pembalap juara dunia yang berusia 41 tahun itu mengumumkan bahwa ia akan pensiun selepas musim ini.
Raikkonen sempat tercatat sebagai pembalap F1 tertua yang bersaing di lintasan. Pada posisi bawahnya terdapat pembalap asal Spanyol, Fernando Alonso, yang membalap untuk Alpine.
Debut Raikkonen dimulai pada 2001 di mana ia bertanding dengan bendera Red Bull Sauber Petronas. Sejak itu, Raikkonen telah menjelajah di lima tim berbeda di antaranya ke McLaren Mercedes, Lotus, Ferrari, serta tiga musim terakhir bersama Alfa Romeo.
Pengalaman panjang itu membuat dirinya tercatat sebagai pembalap dengan jumlah start terbanyak sepanjang sejarah. Tercatat, pembalap yang menjadi juara dunia bersama Ferrari tersebut telah melakukan 341 balapan. Selama itu, melansir dari laman bbc.com, dirinya telah membukukan sejumlah 21 kemenangan, 103 podium, dan 18 pole position.
Raikkonen sempat berada di urutan kelima untuk rekor podium, urutan ke-15 untuk rekor kemenangan, dan ke-15 di pole position.
Raikkonen tidak hanya menempatkan posisinya sebagai juara dunia dan salah satu pembalap Ferrari. Namun, ia juga membawa karakternya yang berkharisma pada F1, bidang olahraga otomotif paling bergengsi di dunia itu.
Dengan karakternya, Kimi dijuluki sebagai “Iceman" (Sang Lelaki Es). Meski hanya sekali menjadi juara dunia, Raikkonen meraihnya secara dramatis dalam persaingan yang hanya berselisih satu angka dari dua pesaing dari McLaren, Fernando Alonso dan Lewis Hamilton.
Selama dua tahun perjalanan memperkuat Ferrari, Raikkonen memilih untuk menjajal dunia rally serta NASCAR. Namun sayangnya, melansir dari thetime, karier Raikkonen bersama Alfa Romeo tidak mulus dan musim ini dia berada di posisi ke-17 klasemen dengan dua poin.
Tercatat, Kimi Raikkonen telah menorehkan jumlah balap sebanyak 344 kali dengan 21 kemenangan, 103 podium, dan 18 pole. Setelah melalui perjalanan yang panjang, kini sang juara Kimi Raikkonen telah memutuskan untuk pensiun.
M. RIZQI AKBAR
Baca juga:
Alasan Raikkonen Tak Berlutut untuk Dukung Gerakan Anti-Rasial