TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Eko Yuli Irawan, Lukman, optimistis anak didiknya masih mampu bersaing pada kompetisi level dunia meski sudah menginjak usia 32 tahun. Menurut dia, Eko masih bisa kompetitif jika mendapat program latihan yang sesuai dan menunjang performanya.
Eko Yuli memang gagal meraih medali emas di Olimpiade Tokyo, namun, menurut Lukman, atlet kelahiran Metro Lampung itu telah membuktikan dirinya sebagai lifter pertama Indonesia dan kedua di dunia yang membawa pulang medali dalam empat Olimpiade sejak 2008 di Beijing. Melihat tren itu, Lukman makin optimistis Eko Yuli berpeluang tampil apik di Olimpiade Paris 2024.
“Terkait usia, tak jadi soal asalkan Eko menjalani program yang sesuai. Ada contoh lifter Cina yang berusia 37 tahun Lu Xiaojun meraih medali emas di 81 kilogram putra pada Olimpiade kemarin. Saya masih memiliki keyakinan, ia masih berpotensi meraih ambisi mendapat emas di Olimpiade,” kata Lukman dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 3 September 2021.
Adapun Eko masih berambisi tampil di Paris 2024. Ia ingin menuntaskan rasa penasarannya untuk meraih medali emas Olimpiade. Dalam empat edisi sebelumnya, ia membawa pulang dua medali perunggu di Beijing 2008 dan London 2012, serta dua medali perak di Rio 2016 dan Tokyo 2020.
Ia mencetak sejarah sebagai lifter kedua di dunia yang merebut empat medali Olimpiade. Sebelum Eko Yuli, ada legenda angkat besi Yunani, Pyrros Dimas yang mengukir sejarah sejak penampilannya di Olimpiade 1992 Barcelona. Dimas turun di kelas menegah dan mengoleksi tiga emas serta satu perunggu.
Eko sebelumnya telah mendapat kepercayaan untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Paris sembari melihat persaingan kelas 61kg putra ke depan. Pasalnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) saat ini sedang mengkaji capaian cabang angkat besi menjelang Olimpiade musim panas edisi ke-33 mendatang.
“Istri bilang, mungkin ayah belum boleh pensiun, harus dapat emas dulu biar bisa pensiun dengan tenang. Itu sebenarnya juga penyemangat saya untuk melanjutkan prestasi. Namun, saat ini kita juga sama-sama tidak tahu masih bisa dipertandingkan di Olimpiade Paris atau tidak. Saya pribadi ingin tetap tampil, tetapi kita lihat saja dulu ke depannya seperti apa,” ucap Eko.
“Saya sudah bilang kepada Pak Rosan Roeslani (Ketua PABSI) dan Pak Okto (Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari) agar saya bisa diberi kesempatan untuk ikut kualifikasi Paris. Pada intinya, mereka mendukung saya karena semua perjuangan yang saya lakukan ini bukan cuma untuk menuntaskan rasa penasaran saya semata, tetapi juga demi Merah Putih,” tutur dia.
Baca juga : Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film