TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali mengukir prestasi dalam ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Hingga hari terakhir pertandingan, kontingen Indonesia berhasil memperoleh sembilan medali dengan rincian dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Torehan medali emas telah mengakhiri puasa Indonesia dalam ajang Paralimpiade sejak 41 tahun yang lalu. Sama seperti olimpiade, sumbangan emas datang dari cabang olahraga badminton.
Cabang olahraga lain yang menjadi sumber raihan medali Indonesia adalah atletik, tenis meja, dan powerlifting (angkat berat). Hasil yang didapat kemudian membuat Indonesia menduduki peringkat ke-43 dalam Paralimpiade Tokyo.
Dari total 11 keikutsertaannya dalam Paralimpiade, hasil tahun ini menjadi pencapaian terbaik kontingen Indonesia. Melansir laman kemenpora.go.id, pencapaian terbaik Indonesia dari segi perolehan medali sebelumnya terjadi pada penampilan perdananya di Paralimpiade Toronto 1976.
Pada 1976, Indonesia menduduki peringkat 26 dengan total enam medali. Rincian medali yang diperoleh antara lain dua emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Atlet yang menyumbangkan emas Paralimpic pertama adalah Itria Dini dari cabang atletik dan Syarifuddin dari cabang bowling lapangan. Itria juga menjadi sosok yang berhasil memperoleh medali perunggu melalui cabang tolak peluru.
Sementara medali perak dipersembahkan oleh Ashari dari cabang atletik. Dua perunggu yang lain dipersembahkan oleh Saneng Hanafi melalui cabang lempar cakram.
Pada Paralimiade Arnhem 1980, sebagaimana dilansir dari International Paralympic Commitee, Indonesia membawa pulang dua medali emas dan empat medali perunggu. Di klasemen akhir, Indonesia turun dua peringkat menjadi peringkat 27.
Pada Paralimpiade New York 1984, Indonesia mendapatkan peringkat 30 dengan satu medali perak dan satu medali perunggu. Pada Paralimpiade Seoul 1988, peringkat Indonesia turun lagi menjadi 42 dengan perolehan dua medali perak.
Setelah sempat absen mengirim atlet pada Paralimpiade Barcelona 1992, Indonesia kembali berpartisipasi pada Paralimpiade Atlanta 1996. Sayangnya, hingga Paralimpiade Beijing 2008, Indonesia harus pulang tanpa membawa satupun medali.
Perolehan medali baru bisa terwujud lagi dalam Paralimpiade London 2012. Atlet yang mempersembahkannya adalah David Jacobs dari cabang tenis meja. Di klasemen akhir, Indonesia menduduki peringkat ke-74.
Pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia memperoleh satu medali perunggu dari Ni Nengah Widiasih melalui cabang angkat besi. Di klasemen akhir, Indonesia menduduki peringkat ke 76.
Seluruh perolehan medali Indonesia, jika ditotal dari keikutsertaan Paralimpiade pertama hingga sekarang, adalah 18 medali.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga:
Klasemen Akhir Medali Paralimpiade Tokyo: Cina Juara Umum, Indonesia Posisi 43