Dari cabang wushu, Seraf Naro Siregar, juara dunia wushu, bertekad raih emas dalam debutnya di PON Papua. Atlet kelahiran Surabaya, 17 September 2001 membidik emas setelah sukses mempersembahkan medali emas pada ajang SEA Games 2019 di Filipina.
Naro, sapaan akrabnya, saat itu tampil bersama Edgar Xavier Marvelo dan Haris Horatius yang sudah berlatih cukup selama di Pemusatan Latihan Nasional. Bahkan di tahun sama, dengan kekuatan tetap di nomor beregu, ketiganya sukses membawa pulang medali emas dari ajang kejuaraan dunia Wushu di China.
"Puji Tuhan saat itu saya bersama Edgar dan Haris bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Sekarang saatnya berusaha melakukan sama untuk Jawa Timur," ujar Naro. Di usianya sekarang ia bertekad untuk membanggakan keluarga dan membuktikan bahwa ia tak salah memilih wushu sebagai jalan hidupnya.
"Saya memang awalnya masuk wushu karena disuruh orang tua, lalu masuk klub di Sasana Yasanis Surabaya tahun 2010. Jadi hanya ikut-ikutan latihan, bahkan adik saya (Pingkan) lebih duluan naik kelas," ucapnya. Lama-kelamaan ia mulai jatuh cinta dan tak ingin kalah oleh adiknya sehingga memiliki tekad berprestasi lebih dengan cara berlatih lebih serius.
Tiga tahun berjalan, prestasi berdatangan. Dimulai dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior di Yogyakarta, ia berhasil meraih medali perak. Deretan prestasi lainnya mengikuti antara lain di ajang wushu internasional di Jepang Open dan Malaysia Open yang sama-sama sukses merengkuh medali emas.
Ajang PON 2020 adalah debut bagi Naro. Ia belum pernah sekali pun tampil pada ajang olahraga terbesar di Tanah Air tersebut karena alasan usia. Sekarang ini, di saat usianya yang bulan ini tepat 20 tahun dan masuk ke tim senior, Naro memiliki kesempatan untuk membuktikan prestasinya.
Apalagi, putra pasangan Tigor Parlindungan Siregar dan Nanik Agustin tersebut harus menghadapi rekannya di Pelatnas. "Saya harus berhadapan dengan Edgar. Ini adalah tantangan sekaligus kehormatan bagi saya bisa melawan teman di Pelatnas. Di kompetisi kami harus bersaing, tapi di luar arena kami adalah teman," tuturnya.
Karena baru turun kali pertama, Naro tak menargetkan medali pada ajang empat tahunan itu. Namun, ia enggan menjadikannya alasan untuk tak berprestasi. Di PON nanti, ia berkomitmen tampil semaksimal mungkin demi membawa nama baik Jawa Timur.
Naro nanti akan tampil di empat kelas wushu, yaitu tangan kosong, golok, toya dan beregu yang berpasangan dengan Muhammad Daffa. "Ada peluang meraih tiga medali. Kami mohon doa restu untuk dapat menampilkan yang terbaik di Tanah Papua," kata Nora, yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya.
Baca juga : Menpora: Persiapan Fasilitas Fisik untuk PON Papua Sudah Selesai