TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) membenahi aspek non-teknis kepada seluruh anggota tim Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber sebelum bertolak ke Eropa. Tim pelatih memberi materi latihan dalam bentuk diskusi ini diikuti jajaran pelatih, atlet, dan tim pendukung seperti tim medis, ahli gizi, dan psikolog.
"Lewat kegiatan ini persiapan tim Piala Sudirman, Thomas dan Uber diharapkan jauh lebih mantap. Mulai dari tim medis, dokter gizi hingga psikolog akan mendukung agar pemain bisa berjuang maksimal dan memberikan yang terbaik," kata Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta lewat keterangan resminya di Jakarta, Rabu, 15 September 2021.
Salah satu tema diskusi ini ialah soal penanganan cedera saat turnamen. Sosok yang memberikan pemahaman dari tema ini adalah Kepala Tim Medis Pelatnas PBSI Nicolaas C. Budhiparama. Menurut dia, pencegahan dan penanganan cedera menjadi aspek vital jika berhubungan dengan cita-cita timnas yang mengusung target besar dari turnamen akbar.
Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie berlatih jelang All England 2020 di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis 5 Maret 2020. Sebanyak 25 atlet Indonesia ikut ambil bagian dan ditargetkan dapat meraih satu gelar dalam turnamen bulu tangkis tertua dunia yang akan berlangsung pada 11-15 Maret 2020 di Birmingham, Inggris. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebab itulah, Nicolaas mengatakan, program pelatihan yang dijalani atlet harus disusun dan direncanakan dengan baik oleh para pelatih. "Ini yang harus dijaga, komunikasi atlet dan pelatih perlu terbuka. Kalau ada yang cedera, tolong segera disampaikan agar lebih cepat ditangani," tutur Nicolaas.
Adapun Ventinly dan Paulina, dokter gizi, memberikan pengarahan seputar gizi olahraga dan pengaturan suplemen bagi atlet. "Menyangkut asupan nutrisi, para pemain harus memperhatikan sejak awal ketika masih berlatih di Pelatnas Cipayung. Selain itu, asupan nutrisi juga harus seimbang sesuai kebutuhan masing-masing atlet," tutur Ventinly.
Dari aspek psikologi, Skuad Merah Putih diingatkan untuk memiliki visi-misi yang sama untuk memboyong piala bergengsi dari tiga kejuaraan ke Tanah Air. "Agar menang di tiga kejuaraan itu harus dicapai secara berkelompok. Ketika sebuah kemenangan diraih, itu berarti merupakan kemenangan bersama. Sebaliknya, saat kalah juga dirasakan bersama. Karena itu, kita harus memiliki visi dan misi yang sama untuk merebut piala," ujar Endro Wibowo, psikolog PBSI.
Baca juga : Piala Sudirman 2021: Simak Peta Persaingan dan Daftar Atlet 16 Negara Peserta