TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan bahwa Pekan Olahraga Nasional XX atau PON Papua bisa dihadiri oleh penonton. Untuk jumlah yang bisa berada di Venue pertandingan yakni 25 persen dari kapasitas yang ada.
PON Papua akan berlangsung di Papua pada 2 sampai 15 Oktober 2021. Untuk menghadiri pesta olahraga ini, penonton wajib sudah menjalani vaksin.
"Dengan syarat dua kali vaksin," kata kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto menyampaikan arahan Jokowi, dalam konferensi pers virtual, Senin, 20 September 2021.
Dalam konferensi pers ini, Airlangga mengumumkan PPKM luar Jawa Bali diperpanjang dari 21 September-4 Oktober 2021. Dalam perpanjangan ini, Airlangga menyebut ada 10 kabupaten kota yang masih berstatus level.
Akan tetapi, tidak ada satupun kabupaten kota di Papua yang masuk level 4. Daerah level 4 ini hanya tersebar di Sumatera dan Kalimantan.
Secara kumulatif, Airlangga juga menyebut kasus aktif di Papua, dan juga Maluku sudah turun 87,71 persen (9-19 September 2021). Saat ini, angka kesembuhan mencapai 95,59 persen. Lalu angka kematian 1,6 persen.
Beberapa pekan lalu Jokowi sempat menyoroti cakupan vaksinasi di Papua. Saat itu, angkanya masih 19,35 persen. Tapi hari ini, Papua tak lagi jadi sorotan. Sebab, cakupannya sudah di atas ambang minimal yang ditetapkan pemerintah, yaitu 20 persen.
Dikutip dari laman resmi vaksin.kemkes.go.id, cakupan vaksinasi dosis pertama di Papua sudah 20,62 persen. Kemudian dosis kedua 13,25 persen. Sementara, sasaran vaksinasinya mencapai 2,5 juta penduduk.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa keputusan perihal ada atau tidaknya penonton di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua akan ditetapkan pekan depan dalam rapat kabinet terbatas bersama Presiden Jokowi.
Menurut Menpora, pemerintah dan panitia penyelenggara saat ini masih mengkaji kemungkinan PON Papua dihadiri penonton di stadion. Cakupan vaksinasi di empat klaster PON, kata dia, akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan nanti.
“Memang sekarang sedang kami lakukan pengkajian karena syaratnya (masyarakat) harus divaksin. Arahan pak presiden, beliau meminta untuk segera digencarkan vaksinasi COVID-19 khususnya yang ada di empat klaster, itu juga akan menentukan (keputusan),” kata Zainudin dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu, 18 September 2021.
“Mungkin pekan depan saat rapat kabinet akan lebih dipastikan. Kalau iya (dengan penonton) maka berapa persennya itu akan ditentukan dan tentu persyaratannya sangat ketat,” ujar Menpora Zainudin Amali menambahkan.
IRSYAN HASYIM