TEMPO.CO, Jakarta - Emilia Nova adalah salah atlet nasional yang memastikan diri bersaing di Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 (PON Papua) yang bergulir pada 2-15 Oktober mendatang. Bagi dia, pesta olahraga terbesar di Tanah Air edisi ke-20 itu bakal menjadi momentum kembalinya ke arena atletik seusai menjalani operasi tulang belakang pada Juni 2021.
Emilia harus berjuang melawan cedera yang bahkan menunda mimpinya untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Padahal, ketika itu dia punya kesempatan besar setelah Indonesia mendapat satu tempat melalui Universality Quota. Namun, persoalan yang dia hadapi membuat Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menggantinya dengan Alvin Tehupeiory yang akhirnya turun di nomor 100 meter putri.
Emilia mengaku merasakan ada masalah pada pinggang sejak November tahun lalu. Ketika itu, dia pun menjalani segala cara untuk bisa pulih, termasuk melakukan fisioterapi. Namun, rasa sakit tak kunjung hilang. Kala itu, ia masih berpikir bahwa masalah yang dialami hanya cedera pinggang biasa sehingga proses latihan tetap dia lakukan.
Hingga akhirnya pada April 2021, dia pun melakukan pemeriksaan lanjutan. Setelah melakukan X-ray, MRI, dan CT Scan, ternyata perempuan 26 tahun itu mengalami fraktur dan spondylolisthesis di L4 atau kondisi tulang belakang bergeser dari posisi normal.
Emilia sempat tak percaya dengan kondisinya tersebut karena masih bisa berlatih dan bisa mencatatkan rekor terbaiknya. Namun, setelah tiga dokter mengatakan hal yang sama dan rasa sakit yang terus menghantui, dia akhirnya memutuskan operasi pada Juni lalu.
Pasca-operasi, Emil mengaku kondisinya membaik. Perlahan tapi pasti, dia pun mulai berlatih untuk dapat mengembalikan performa. Perempuan yang lahir pada 20 Agustus 1995 berharap bisa comeback dengan lebih kuat agar bisa meraih impian-impian selanjutnya, termasuk bisa memberikan yang terbaik untuk Kontingen DKI Jakarta di PON Papua. Emil dijadwalkan akan turun di nomor 100meter lari gawang putri dan jika memungkinkan juga berlaga di nomor estafet 4x100meter putri.
Pelari Emilia Nova meluapkan kebahagiaannya setelah menjuarai lari gawang 100 meter putri SEA Games 2019 di Stadion Atletik, Clark, Filipina, Senin, 9 Desember 2019. REUTERS/Athit Perawongmetha
Kondisi ini berbeda dengan PON edisi sebelumnya di Jawa Barat pada 2016. Ketika itu, Emil juga tampil di untuk nomor saptalomba. Namun di Papua, dia gagal lolos kualifikasi untuk nomor tersebut.
Pengalaman mumpuni
Sebagai atlet nasional, Emilia Nova memiliki segudang pengalaman tampil di berbagai ajang besar. Salah satu prestasi terbesarnya adalah meraih perak pada nomor 10meter lari gawang Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Ketika itu, dia finis di posisi kedua dengan catatan waktu 13,33 detik. Emilia berada di belakang atlet asal Korea Selatan Jung Hye-lim yang meraih emas usai mencatatkan waktu 13,20 detik.
Sebelum itu, Emilia juga pernah menyabet perak nomor saptalomba di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Dia mengumpulkan 5.386 poin atau berada di belakang peraih emas Sunisa Khotseemueang asal Thailand yang meraih 5.430 poin.