Pengalaman terlibat dalam sebuah event pertandingan esports, menurut Stanley, merupakan salah satu kriteria seseorang untuk dapat menjadi seorang wasit.
Jadi, tidak melulu harus memiliki latar belakang sebagai pemain profesional, kata Stanley. Jika dia berkecimpung di dunia esports, termasuk terlibat dalam operasional turnamen atau "kalau dia dari EO pernah jadi admin bantu-bantu, mungkin bisa (menjadi wasit)," kata Stanley.
Saat ini, Stanley juga terlibat dalam komite wasit dan bertindak sebagai instruktur. Dia juga aktif di dalam organisasi Pengurus Besar Esports Seluruh Indonesia (PB ESI).
Pelatihan wasit, menurut dia sudah dilakukan sejak 2019, di mana satu provinsi telah memiliki satu wasit nasional.
"Nanti level wasit nasional ini akan kami seleksi lagi untuk masuk wasit internaional. Itu nanti ada TOEFL-nya, ada beberapa tes yang harus dilakukan baik lisan dan tulisan, l32l2ll3pmaupun dengan video call," ujar Stanley.
Seorang wasit esports juga tidak hanya terpaku pada satu game. Wasit yang sama bisa mengantongi lisensi untuk banyak game, dengan berpegang teguh pada aturan yang telah dimiliki pihak pengembang game.
Profesi sebagai wasit esports, menurut Stanley, semakin menjanjikan, melihat perkembangan dunia esports saat ini, terlebih esports telah dipertandingkan di sejumlah ajang multievent, termasuk untuk pertama kalinya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Indonesia bahkan telah mengantongi emas di ekshibisi esport Asian Games 2018 Jakarta dan membawa pulang perak di SEA Games 2019 Manila.
Animo terhadap olahraga esports di tanah air memang kian tinggi. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan cabang olahraga ekshibisi esports Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang telah menarik 205.692 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Wakil Ketua Umum/Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Komisaris Jenderal Pol. Bambang Sunarwibowo,mengatakan bahwa penyelenggaraan ekshibisi tersebut merupakan momen bersejarah bagi esports Indonesia.
"Saat ini esports telah berkembang sedemikian rupa dan bagi esports Indonesia saat ini menjadi momen bersejarah, khususnya bagi PB ESI untuk menyelenggarakan ekshibisi esports," ujar Bambang.
"Melalui platform Garudaku kita menerima 205.692 pendaftar, dari jumlah tersebut 49.905 adalah atlet dari 10.877 tim esports dari 34 provinsi," kata dia.
Sebanyak 188 atlet dari 48 tim yang berasal dari 25 provinsi berhasil lolos dari babak kualifikasi Pra-PON untuk berebut tahta terbaik di PON Papua.