TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, secara resmi membuka pertandingan panjat tebing PON Papua di arena panjat tebing Kelurahan Timika Jaya SP2, Senin, 27 September 2021.
Pembukaan pertandingan panjat tebing PON XX Papua ditandai dengan pemukulan tifa oleh Yenny Wahid bersama Bupati Mimika Eltinus Omaleng dan Ketua Federasi Panjat Tebing Provinsi Papua Cesar Avianto Tunya, disaksikan langsung oleh para atlet yang berasal dari 27 provinsi.
Sebanyak 27 provinsi yang ambil bagian dalam pertandingan tersebut adalah Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Babel, Maluku, NTB, Riau, Sulsel, Sulteng, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Sulbar dan tuan rumah Papua.
Mereka akan memperebutkan kuota 12 medali emas, perak dan perunggu.
Putri presiden ke-4 Indonesia, Abdurahman Wahid alias Gusdur, ini mengatakan PON XX Papua sangat istimewa. Ada tiga alasan, mengapa dia menyebut istimewa. Pertama, kejuaraan ini berlangsung di tengah tantangan berat pandemi global Covid-19.
"Meskipun di tengah tantangan berat, tapi Indonesia bertekad tetap melaksanakan PON. Ini patut kita syukuri sekaligus kita jaga dan kawal bersama melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Yenny.
Selain itu, Yenny menyebut PON Papua ini menjadi istimewa lantaran baru pertama kali ajang olahraga nasional empat tahunan itu berlangsung di kawasan paling timur Indonesia.
Dengan berbagai keterbatasan, kata dia, kini ribuan orang dari 33 provinsi datang dan membanjiri Papua pada empat klaster yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.
"Seluruh atlet terbaik dari semua provinsi di Indonesia datang ke Papua supaya mereka bisa meraih prestasi maksimal," ujarnya.
Yenny menyambut baik perhatian Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang mengingatkan seluruh panitia dan relawan agar memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh tamu yang datang ke wilayahnya.
"Jangan sampai para atlet terlambat makan, kelelahan dan lain-lain," kata Yenny mengingatkan.
Secara khusus Yenny menyebut bahwa fasilitas stadion panjat tebing Kabupaten Mimika sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini.
Cabang panjat tebing mulai dipertandingkan pada PON 1996 Jakarta sebagai pertandingan eksibisi. Pada PON 2000 Surabaya, olahraga tersebut mulai dipertandingkan secara mandiri, kemudian pada PON 2004, baru dipertandingkan secara resmi sebagai cabang khusus.
Yenny berharap atlet tuan rumah Papua juga bisa mengukir prestasi terbaik pada pagelaran PON XX ini.
"Di sini banyak sekali atlet juara dunia yang akan bertanding. Mereka bukan cuma mengukir prestasi di Indonesia tapi sudah mendunia."
"Terakhir kemarin atlet kita meraih medali di Swiss. Sebelumnya dua atlet kita telah memecahkan rekor dunia di Salt Lake City Amerika Serikat. Ada juga atlet putri yang sampai sekarang masih memegang rekor kejuaraan dunia," kata Yenny.
Yenny Wahid berharap PON Papua ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bangkit dari pandemi global Covid-19. "Hanya dengan disiplin dan komitmen kuat ditambah kekompakan maka kita bisa mengatasi pendemi ini," kata dia.
Baca Juga: Emas Pertama PON Papua Direbut Tuan Rumah dari Cabang Kriket