Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Raih Gelar ke-12 Piala Sudirman, Ini Kunci Sukses 2 Pemain dan Pelatihnya

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina memperpanjang kisah sukses mereka di Piala Sudirman dengan mengklaim gelar ke-12 usai mengalahkan Jepang pada babak final di turnamen bulu tangkis beregu campuran tersebut. Tidak tampak kelelahan yang menghalangi. Setiap pemain mampu bermain lepas dari tekanan dan mampu mengambil setiap kesempatan meraih poin.

Ahad malam, 3 Oktober 2021, adalah hari ketika para pemain muda Cina menunjukkan diri bahwa mereka tahan terhadap tekanan dalam turnamen yang ketat. Jepang, yang berusaha untuk menjadi juara kali pertama di Sudirman Cup, harus puas kembali menjadi runner up. Hasil ini mengulang kekalahan Jepang saat takluk 0-3 dari Cina pada 2019.

Zhou Hao Dong dan He Ji Ting memberikan jalan pembuka untuk Cina menjuarai Piala Sudirman 2021. Pelatih Cina, Zhang Jun, berbicara tentang kepercayaan yang diberikan kepada pemain muda di nomor ganda putra tersebut. Menurut dia, langkah dan keputusannya membuahkan hasil.

Pemain ganda putra Jepang, Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi, harus berjibaku selama lebih dari satu jam melawan Zhou / He Ji Ting. Bermain tiga gim, tak henti-hentinya, He dan Zhou meladeni wakil Jepang, yang bermain menyerang, dengan lebih bersabar. “Kami kalah dalam pertandingan jarak dekat dengan Denmark di perempat final. Kami belajar dari kekalahan dan kami mencoba untuk lebih sabar,” kata Zhou.

Cina memang kecolongan di nomor tunggal putri saat Chen Yu Fei, peraih medali emas Olimpiade Tokyo, kalah dua gim dari wakil Jepang, Akane Yamaguchi. Namun, Cina juga langsung membalasnya saat meladeni tunggal putra Jepang, Kento Momota. Adalah Shi Yu Qi yang memutus dominasi tunggal putra nomor satu dunia tersebut.

Shi merayakan momen terbaiknya setelah kembali dari cedera yang dideritanya pada Juli 2019. Shi Yu Qi menumbangkan Kento Momota dalam tiga gim dengan skor 21-13, 8-21, 21-12. “Saya membiarkan gim kedua berjalan begitu saja untuk memulihkan napas,” kata Shi usai pertandingan. Skor 2-1 untuk Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atlet bulu tangkis nomor sepuluh dunia itu meneruskan, “Saya harus menghemat semua energi saya untuk gim ketiga. Saya dalam kondisi 90 persen dari kondisi terbaik. Menang adalah hal yang hebat, tetapi tujuan saya bukanlah untuk kembali ke level saya sebelumnya. Saya ingin mencapai 120 persen dari itu.”

Kehilangan poin di nomor tunggal putra, Jepang berharap pada nomor ganda putri. Namun, Mayu Matsumoto / Misaki Matsutomo menghadapi lawan tak mudah, Chen Qing Chen / Jia Yi Fan. Ganda nomor dua dunia itu mampu tampil impresif, agresif dalam menyerang dan solid dalam bertahan. Hasilnya, kemenangan dua gim 21-17 21-16 berhasil digenggam sekaligus mengunci kemenangan Cina atas Jepang 3-1.

“Setelah Olimpiade, kami dapat memotivasi tim sekali lagi. Kami punya kekurangan karena kehilangan pemain terbaik untuk Piala Sudirman. Kami mengalami kesulitan saat melawan Thailand dan Denmark, tetapi kami memutuskan untuk menggunakan kekuatan kami lewat pemain muda. Kami memercayai kemampuan mereka dan mereka melakukannya dengan sangat baik hari ini,” kata pelatih Chen / Jia, Zhang Jun.

BWF | ANTARA

Simak juga : Hasil Final Piala Sudirman 2021: Cina Kalahkan Jepang 3-1

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

4 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

15 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

15 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

1 hari lalu

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto dalam sesi jumpa pers di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Randy
Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia resmi menunjuk Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu sebagai kapten.


Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

1 hari lalu

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Ricky Soebagdja. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Ricky Soebagdja Optimistis Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Bisa Juara Piala Thomas, Ini Alasannya

Ricky Soebagdja mengatakan optimistis skuad putra bulu tangkis Indonesia bisa kembali membawa pulang Piala Thomas tahun ini.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.