TEMPO.CO, Jakarta - Natrusnicu Roxana Andrea gagal meraih emas PON Papua untuk Kalimantan Selatan. Atlet gulat naturalisasi asal Rumania yang menjadi favorit juara kalah di semifinal dan hanya bisa mendapatkan medali perunggu.
Bertanding di gaya bebas putri 76 kilogram, Roxana gagal ke final setelah dikalah Indri Sukmasih dari Jambi. Ia kemudian mengalahkan wakil Jawa Barat, Yanti Hernanti dalam perebutan posisi ketiga, dengan menang angka mutlak.
Hari ini, hanya ada satu kelas yang dipertandingkan di GOR Futsal Dispora, Merauke, Minggu, 10 Oktober 2021, tak seperti biasanya yang diisi dua hingga tiga kelas. Hal itu dilakukan untuk menghormati mayoritas masyarakat sekitar yang beribadat ke gereja.
Sempat unggul poin, Roxana kalah karena Indri mampu membuat pegulat wakil Kalimantan Selatan itu tak berkutik dengan teknik jatuhan.
Tersingkir di semifinal membuat dia kehilangan peluang untuk kembali berhadapan dengan atlet gulat Jawa Timur Varadisa Septi di final untuk membalas kekalahannya di final Kejurnas Pra-PON 2019.
Pegulat putri Jatim Varadisa (tengah) bersama pegulat putri Jambi Indri (kiri) dan Pegulat putri Kalsel Natrusnicu Roxana (kanan) memperliatkan medalinya saat penyerahan medali Gulat Gaya Bebas kelas 76 Kg PON Papua di Gor Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, Ahad, 10 Oktober 2021. Varadisa berhasil meraih medali emas sedangkan Indri raih medali perak dan Natrusnicu Roxana meraih medali perunggu. ANTARA/Galih Pradipta
Roxana yang resmi menjadi warga negara Indonesia pada 21 Mei 2016 itu bertekad untuk kembali tampil pada PON berikutnya setelah gagal di Papua. Ia pun bersyukur tetap bisa menyumbang medali perunggu untuk Kalimantan Selatan.
"Untuk medali ini saya kerja sangat keras. Kalaupun cuma perunggu, tapi itu seperti emas," ujar atlet kelahiran 13 Januari 1989 itu berurai air mata setelah pengalungan medali.
"Banyak ujian, tapi alhamdulillah, syukura dapat medali perunggu. Saya tidak akan berhenti, saya masih akan ikut PON depan, selama saya masih bisa, sampai saya (dapat) emas, baru saya berhenti. Saya masih semangat."
Roxana menyoroti jadwal pertandingan. Karena hanya satu kelas yang dipertandingkan pada Minggu, maka jeda istirahat sebelum bertanding lagi jadi pendek.
"Pertandingan kali ini beda dari yang lain karena hanya satu kelas, biasanya kan ada dua hingga tiga kelas, jadi waktu istirahatnya lebih banyak," ujarnya.
"Kalau sekarang, habis sekali main, belum 10 menit (istirahat) main ulang, jadi badannya lebih lemas."
"Tapi alhamdulillah meski cuma perunggu," kata Roxana yang tampil untuk PON kedua mewakili Kalimantan Selatan.
Emas dari cabang gulat gaya bebas putri 76 kilogram diraih Varadisa Septi dari Jawa Timur setelah mengalahkan Indri Sukmaningsih di final PON Papua, hanya dalam 30 detik bertanding babak pertama.
ANTARA
Baca Juga: Varadisa Septi Jadi Ratu Gulat Baru di PON Papua Usai Menang dalam 30 Detik