TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Sinisuka Ginting menjadi pembuka keberhasilan Indonesia menjadi juara Piala Thomas di Aarhus, Denmark, Ahad malam, 17 Oktober 2021. Ia menyumbang angka memastikan Tim Merah Putih mengalahkan Cina dengan skor 3-0.
Anthony Sinisuka Ginting tampil sebagai pemain di partai pertama. Ia mengaku sempat tertekan pada game pertama menghadapi Lu Guang Zu.
Pada game pembuka, Ginting mengaku sempat bermain tidak nyaman, sehingga dari awal ia terus tertinggal dalam perolehan skor. Sementara lawannya malah memimpin dan terus menambah angka.
“Jujur, saya sempat deg-degan, tegang di game pembuka. Makanya saya selalu tertinggal dan kalah di game pertama. Pastinya ada tekanan yang saya rasakan waktu itu dari lawan,” kata Ginting dalam keterangan resmi PP PBSI, Minggu.
Namun di game kedua dan ketiga, pemain berusia 24 tahun itu mengaku sudah bisa bermain dengan lebih baik. Strategi permainannya bahkan bisa ia terapkan dengan tepat. Ginting merasa sangat nyaman dan bisa menikmati permainan.
Dalam waktu 1 jam 17 menit, Ginting menumbangkan Lu Guang Zu dengan kemenangan rubber game yang berakhir dengan skor 18-21, 21-14, 21-16.
"Di game kedua dan ketiga, saya bisa mengontrol permainan. Saya bisa bermain dengan baik dan bisa memenangi pertandingan. Puji Tuhan, akhirnya saya bisa bermain bagus di gim kedua dan ketiga,” kata Ginting.
Di atas kertas, Ginting memang jauh lebih diunggulkan, mengingat saat ini ia merupakan tunggal putra peringkat kelima dunia, sedangkan Lu berada di urutan ke-27.
Selain itu, dari dua pertemuan sebelumnya, Ginting memegang keunggulan 2-0. Mereka pernah berjumpa di turnamen Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019.
“Bicara soal strategi, sejak tadi malam saya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi tunggal putra China. Dengan Lu, saya sudah pernah bertemu dua kali. Jadi, saya tidak kaget saat bertemu Lu di laga pembuka ini,” tutur Ginting.
Setelah kemenangan Ginting, Indonesia juga meraih angka lewat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie.
Hasil Indonesia vs Cina di final bulu tangkis Piala Thomas (3-0):
• Anthony Sinisuka Ginting vs Lu Guang Zu: menang 18-21, 21-14, 21-16.
• Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto vs He Ji Ting/Zhou Hao Dong: menang 21-12, 21-19.
• Jonatan Christie vs Li Shi Feng: menang 21-14, 18-21, 21-14.
• Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Liu Cheng/Wang Yi Lyu (tak dimainkan).
• Shesar Hiren Rhustavito vs Weng Hong Yang (tak dimainkan).
Kemenangan ini menjadi yang ke-14 bagi Indonesia, sekaligus menjadi akhir dari paceklik gelar yang sudah 19 tahun dialami Indonesia di Piala Thomas. Meski menjadi tim yang paling sering juara, Tim Merah Putih terakhir kali merebut trofi pada 2002.