TEMPO.CO, Jakarta - Fabio Quartararo berhasil menjuarai MotoGP 2021. Ia memastikan diri menjadi kampiun ketika ia finis peringkat empat dalam balapan Grand Prix Emilia Romagna, di Misano, Ahad, dan rival terdekatnya, Francesco Bagnaia, gagal finis karena terjatuh terjatuh.
Dengan dua balapan MotoGP tersisa, pembalap Prancis ini telah mengumpulkan 267 poin. Koleksinya itu tak mungkin dikejar Bagnaia yang baru meraih 202 poin.
Kemenangan Quartararo itu mengakhiri hampir satu dekade dominasi pembalap Spanyol yang memenangi sembilan laga sebelumnya, lewat Marc Marquez (enam titel), Jorge Lorenzo (2012 dan 2015), dan Joan Mir (2020).
Di usia 22 tahun 187 hari, pembalap kelahiran Nice itu menggeser Valentino Rossi sebagai pembalap termuda kedua yang menjadi juara dunia di era MotoGP. Ia hanya kalah dari Marc Marquez, yang merebut titel pertamanya di usia 20 tahun 266 hari.
Seusai merayakan kemenangannya, Fabio Quartararo bicara panjang lebar tentang berbagai hal kepada wartawan. Inilah hal-hal menarik yang dia sampaikan:
Reaksi dan Selebari
Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo bersebrasi setelah merebut gelar juara dunia MotoGP 2021. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Quartararo tampk berlinang air mata seusai lomba. "Saya tak bisa mempercayai ini," kata dia. "Sekarang saya mewujudkan mimpi saya. Terasa menyenangkan ada keluarga saya di sini dan kami akan menikmati malam ini hingga akhir musim."
Ketika sudah tenang dan kembali berbicara dengan wartawan, ia melukiskan perasaan dan emosinya. Ia mengaku telah kehilangan suara.
"Saya banyak menangis, banyak berteriak. Rasanya luar biasa karena ketika saya menyelesaikan balapan dan melewati garis finis, saya memikirkan semua momen sulit yang saya alami dalam karier saya."
"Menjadi juara dunia di MotoGP adalah sesuatu yang tidak pernah saya duga ketika saya berada dalam situasi buruk beberapa tahun lalu. Saat ini saya merasa dalam mimpi dan saya masih belum menyadari apa yang terjadi pada saya sekarang."
Selanjutnya: Soal Kunci Keberhasilan