TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjadi kandidat terkuat tuan rumah World Beach Games (WBG) 2023. Potensi itu muncul berdasarkan keputusan dalam General Assembly Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) di Crete, Yunani, 24-25 Oktober 2021.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan ANOC memilih Indonesia sebagai kandidat terkuat tuan rumah WBG 2023 karena pengalamannya dalam menyelenggarakan multicabang internasional. Ajang Asian Beach Games 2008 di Bali, Asian Games dan Asian Para Games 2018 masuk dalam pertimbangan.
Selain Indonesia, Hong Kong juga menjadi salah satu negara yang tertarik untuk menyelenggarakan WBC 2023. “ANOC percaya terhadap kemampuan Indonesia, terutama saat kita sukses menggelar Asian Games 2018 Jakarta-Palembang serta Asian Para Games Jakarta, dan mereka menilai Indonesia mampu menyelenggarakan event sekelas WBG,” kata Okto.
ANOC dikabarkan akan berkunjung ke Indonesia pada akhir 2021 untuk meninjau kesiapan arena pertandingan dan fasilitas. Namun, Oktohari menekankan bahwa fokus saat ini adalah membebaskan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dari sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Ia ingin bebasnya Indonesia dari sanksi WADA membuat persiapan WBG dan kejuaraan lainnya bisa berjalan lancar. “Yang penting saat ini kita harus bisa terbebas dari sanksi WADA terlebih dahulu untuk melancarkan segala prosesnya. Kami juga mendorong LADI untuk segera menyelesaikan 24 pending matters (masalah yang belum selesai),” kata dia.
ANOC telah membatasi 14 cabang olahraga untuk dipertandingkan di WBG. Sebanyak 10 cabang olahraga merupakan program inti ANOC, yakni renang perairan terbuka 5km, polo air pantai, sepak bola pantai, bola tangan pantai, karate kata individu, kite foil, tenis pantai, aquathlon (disiplin triathlon yang memperlombakan lari dan renang), voli pantai 4x4 dan gulat pantai.
WBG edisi pertama diselenggarakan di Doha, Qatar, 2019, setelah San Diego mundur sebagai tuan rumah. Edisi kedua multicabang terakbar olahraga pantai dua tahunan ini sejatinya digelar 2021. Namun, edisi kedua ditunda karena pandemi Covid-19. Kala itu, NOC seluruh dunia yang ingin fokus menyiapkan atlet di Olimpiade 2020 Tokyo yang diundur ke 2021 dan Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing.
Baca juga : Begini Langkah KOI Melobi WADA untuk Pencabutan Sanksi untuk Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.