TEMPO.CO, Jakarta - Juara dunia MotoGP Fabio Quartararo mengkritik Yamaha setelah balapan di Sirkuit Partimao, akhir pekan lalu. Menurut dia, Yamaha M1 saat berlomba di Algarve berhasil membuatnya frustrasi.
Pembalap asal Prancis itu mengawali balapan dari posisi ketujuh. Di sana, pembalap Monster Yamaha mengaku memiliki kecepatan untuk meraih kemenangan, tetapi anehnya tidak bisa menyalip pembalap yang lebih lambat darinya. Di akhir balapan, ia malah gagal finis.
Hasil tersebut berbeda dengan capaiannya pada seri MotoGP Emilia Romagna, sebelumnya. Quartararo berhasil finis keempat setelah mengawali balapan di urutan ke-15. Namun, ia dibantu oleh delapan pebalap yang tersingkir.
Di Portimao, harapan tinggi untuk melihat duel Fabio Quartararo dan pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia, sebenarnya nyaris terjadi. Namun, setelah sesi latihan bebas, Quartararo hanya berhasil di urutan ketujuh di kualifikasi, sedangkan Bagnaia berada di posisi terdepan dan meraih kemenangan.
"Ketika Anda terjebak di belakang Ducati dan Anda hanya akan merasa frustrasi. Sejujurnya, saya bisa melaju lebih cepat sepanjang balapan. Saya pasti bisa memiliki kecepatan Pecco," kata Quartararo dikutip dari Crash.
Ia meneruskan, “Saya ingat dia start dari posisi ke-11 pada balapan pertama di Portugal, dan untuk menyalip bukanlah masalah besar. Namun, bagi saya, saya tertinggal 15 lap di belakang Martin, dan bahkan jika dia melaju satu detik lebih lambat, saya tidak bisa menyalip."
“Sejujurnya, kami terlalu jauh tertinggal dengan kecepatan yang kami miliki di trek seperti itu. Jika Anda membuat kualifikasi yang hebat, saya pasti bisa memperjuangkan kemenangan. Tapi jika Anda melewatkan kualifikasi, Anda hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada podium dan kemenangan."
Quartararo pun mengirim pesan kepada Yamaha bahwa kemajuan mesin perlu menjadi prioritas utama mereka untuk 2022. “Sangat disayangkan kami mengalami kesulitan seperti ini, karena motornya sangat bagus untuk dikendarai, tetapi dengan kecepatan ini, Anda tidak boleh membuat kesalahan. Kami harus meningkatkan kecepatan, karena kami tidak bisa menyalip siapapun."
“Anda dapat memiliki perubahan di tes Jerez, di tes Misano, di tes Barcelona, tetapi Anda tidak dapat memiliki perubahan apapun untuk mesin. Jadi saya pikir mereka (Yamaha) harus memberi perubahan yang begitu banyak untuk mesinnya, karena jujur, untuk masa depan itu tidak akan mudah," kata Quartararo.
Dengan tersingkirnya Quartararo, Valentino Rossi menjadi pembalap terbaik Yamaha yang finis di Partimao. The Doctor finis di posisi ke-13. Kecelakaan itu juga mengukuhkan Ducati sebagai juara Konstruktor 2021 dan pabrikan Italia itu sekarang memegang keunggulan 28 poin dalam kejuaraan tim menuju ke seri terakhir di MotoGP Valencia.