TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap World Superbike atau WSBK Scott Redding mengaku sangat menikmati balapan di Sirkuit Pertamina Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad, 21 November 2021. Ia juga mengaku puas dapat menghibur para penggemar balap motor WSBK di Indonesia.
Balapan perdana di Sirkuit Mandalika harus diundur setelah cuaca buruk memaksa panitia menjadwalkan ulang Race 1 ke Ahad pagi kemarin. Balapan itu diikuti Race 2 pada sore harinya. Namun, Tissot Superpole Race sepanjang 10 lap harus ditiadakan.
Pada penampilan pertamanya di Mandalika, pembalap tim Aruba.It Racing-Ducati tersebut tampil agresif di Race 1. Ia berhasil merusak ritme para pembalap terdepan ketika berebut posisi pimpinan lomba dengan Jonathan Rea dan juara dunia baru, Toprak Razgatlioglu, demi satu tempat di podium.
Redding juga memberanikan diri tampil menekan di balapan basah Race 2 yang sempat ditunda satu jam setengah jam karena hujan deras. Ia finis lebih baik satu posisi sebagai runner-up di saat Rea tampil dominan meraih kemenangan keduanya di trek Mandalika. "Saya berada di pitbox dan saya bilang saya tidak ingin tidak membalap, paling tidak mencoba karena ini di pengujung kejuaraan dan untuk semua fan Indonesia. Kita harus mencoba," kata Redding.
Pembalap yang bakal pindah ke tim BMW Motorrad musim depan itu meneruskan, "Saya akan mencoba tikungan pertama dan melihat apa yang terjadi dan menyajikan pertunjukan. Saya biasanya konservatif tetapi tidak hari ini, saya banyak menyalip dan menyalip karena saya ingin menghibur. Saya kira Jonathan juga demikian."
Redding mengaku terkejut Sirkuit Mandalika tetap membuat ban melekat dengan grip yang banyak kendati tergenang air. Itulah mengapa para pembalap mampu tampil kencang di Race 2 yang basah. "Ketika saya di belakang saya merasa lebih cepat lalu saya menyalipnya. Ketika dia di belakang, dia merasa lebih kencang lalu menyalip lagi, ini aneh," kata mantan pembalap MotoGP itu.
"Tapi saya rasa itu karena kami beradaptasi di setiap lapnya dan luar biasa menyelesaikan balapan dengan cara ini di akhir musim. Mungkin salah satu pertarungan terbaik yang pernah saya jalani khususnya di kondisi hujan. Saya sangat senang menjalani balapan ini," ujar dia.
"Treknya memiliki grip yang sangat banyak, jadi ini cukup mengasyikkan karena tidak banyak slide jadi Anda bisa tampil menekan sama halnya di kondisi kering. Apabila suhunya lebih rendah, saya rasa trek ini memiliki grip yang banyak tapi hingga kini, ini menjadi balapan yang asyik di Mandalika."
Satu hal yang menjadi perhatian Redding adalah perlunya panitia memperbaiki saluran drainase sirkuit karena ketika hujan turun. Pada sesi balapan, terbukti air tidak cepat terbuang dan sejumlah trek terdapat genangan air.
"Trek ini dibangun dalam waktu yang cukup cepat. Ketika terburu-buru Anda sering membuat kesalahan, itu normal dan tentunya jangan berharap hujan, hujan deras seperti ini. Drainase salah satu hal yang perlu ditingkatkan tapi kita masih belajar karena ketika kita melihat ke sini enam bulan lalu ini belum jadi apa-apa," kata Redding yang menutup World Superbike 2021 di peringkat tiga.
Baca juga : 10 Fakta Menarik tentang Toprak Razgatlioglu, Juara WorldSBK 2021