Hal itu, kata dia, dapat dilihat berdasarkan hasil kejuaraan nasional loncat indah yang berakhir pada 19 Desember lalu. “Saya dan juga dari PB (Pengurus Besar) melihat ada enam atlet potensial yang dapat diproyeksikan untuk mendulang prestasi di masa mendatang,” katanya, Selasa (30/12). Dua di antaranya adalah atlet yang masuk dalam Program Atlet Andalan (PAL), yaitu Sari Ambarwati dan Della Dinar Sari yang sama-sama berasal dari DKI Jakarta.
Harly menyatakan bahwa justru keberadaan PAL dapat menolong pihaknya untuk mulai berlatih lebih awal. Baginya, jika ada program lain yang akan digulirkan kembali untuk pembinaan atlet malah akan lebih baik. “Bagi kami atlet dan pelatih, yang terpenting adalah adanya kesempatan dan sarana yang mendukung untuk berlatih,” katanya.
Terkait dengan masalah sarana dan prasarana sendiri, Harly mengakui bahwa sampai saat ini memang masih kurang baik. Menurutnya, kolam loncat indah yang ada di kompleks kolam renang Gelora Bung Karno memang menjadi tempat yang paling dipilih untuk berlatih. “Namun sebenarnya papan loncatnya juga masih kurang lengkap,” katanya.
Meski demikian, Harly masih enggan memindahkan tempat latihan. “Karena sampai saat ini para atlet masih banyak terpusat di Pulau Jawa jadi akan lebih baik untuk berlatih di Senayan dulu,” katanya.
Harly mengakui bahwa memang ada tempat lain yang juga dapat digunakan sebagai tempat latihan. Salah satunya adalah kolam renang Palaran, Samarinda. “Sebagai tempat bertanding berskala nasional, memang tempat ini sangat bagus dijadikan tempat latihan,” katanya. Namun, Harly menyatakan bahwa hal itu masih menjadi pertimbangan jangka panjang. “Akan kita lihat lagi nanti bagaimana,” katanya.
EZTHER LASTANIA