TEMPO.CO, Jakarta - Viktor Axelsen memiliki tahun yang spektakuler dalam karier bulu tangkisnya sepanjang 2021. Dengan menjadi juara Indonesia Open 2021, juara Olimpiade itu menjadi pemain pertama yang lolos ke lima final HSBC BWF World Tour Super 1000 dalam satu tahun kalender.
“Saya tidak bisa memimpikan tahun yang lebih baik dari ini,” kata Axelsen merefleksikan kemenangannya atas Loh Kean Yew di partai final tunggal putra Indonesia Open di Bali International Convention Center, Ahad, 28 November 2021.
Atlet bulu tangkis 27 tahun tersebut meneruskan, “Saya tinggal dan menikmati situasi saat ini. Saya memiliki keluarga di sisi saya dan itu benar-benar istimewa. Dengan kalender yang sibuk seperti yang kami miliki, Anda selalu menantikan acara besar berikutnya setelahnya."
Keluarga yang datang bersama membantu Axelsen bersantai di sela-sela pertandingan dalam tiga turnamen di Bali. “Kehadiran Natalia (tunangan) dan Vega (anak) di sini untuk ikut merayakan, dan ketika saya melihat Vega, yang tidak peduli jika saya menang atau kalah, dia selalu bahagia, itu adalah motivasi besar untuk saya.”
Viktor Axelsen is the only shuttler to feature in five Super 1000 finals in a calendar year. Doc. BWF.
Axelsen memulai tahun 2021 dengan meraih gelar Super 1000 berturut-turut pada bulan Januari, yaitu Yonex Thailand Open dan Toyota Thailand Open, dan BWF World Tour 2020 yang tertunda akibat pandemi. Menampilkan bentuk dominan, ia tidak kehilangan satu gim pun dalam perjalanannya meraih gelar di Bangkok.
Satu-satunya kekalahan Axelsen alami saat menghadapi rekan senegara, Anders Antonsen, pada turnamen BWF World Tour Finals 2020. Ia kalah pertama kali dalam 29 pertandingan terakhir.
Juara dunia 2017 itu kemudian pulang dari Tokyo dengan medali emas Olimpiade. “Saya sangat lega. Ini adalah buah dari semua yang telah saya kerjakan sepanjang karir saya. Saya sangat lega,” katanya tentang kemenangannya di Olimpiade.
Setelah itu, ia meraih gelar Denmark Open dengan mengalahkan tunggal putra nomor satu dunia saat itu, Kento Momota. Indonesia Open menandai tempat yang sangat istimewa untuknya dalam buku sejarah bulu tangkis. Duel terakhirnya di Bali, ia mengalahkan rekan tandingnya, Loh Kean Yew dari Singapura dalam tiga game.
“Saya lebih bangga dari biasanya. Saya selalu bangga dengan diri saya sendiri ketika saya memenangkan turnamen besar. Ini kemenangan besar, butuh banyak energi dan kekuatan mental,” kata Axelsen. Satu-satunya kekalahan Axelsen di final Super 1000 terjadi ketika atlet Malaysia, Lee Zii Jia, mengalahkannya di All England, Maret lalu.
Baca juga : BWF World Tour Finals 2021: Jadwal Undian dan Para Pesaing 4 Wakil Indonesia