TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Federasi Tenis Internasional (ITF) mengatakan tidak memiliki rencana untuk menangguhkan turnamen di Cina di tengah kekhawatiran yang meluas terhadap petenis Peng Shuai.
Mantan petenis nomor satu dunia untuk ganda itu mengungkapkan bahwa dirinya mengalami kekerasan seksual dari wakil perdana menteri Cina Zhang Gaoli kemudian menghilang dari publik bulan lalu yang mendorong asosiasi tenis perempuan (WTA) menangguhkan turnamen di Cina.
Presiden ITF David Haggerty mengatakan badan pengelola olahraga tenis, yang mengawasi Piala Billie Jean King dan Piala Davis bersama dengan sejumlah turnamen tingkat rendah, itu tidak memiliki rencana untuk mengikuti kebijakan WTA.
"Kami tidak ingin menghukum satu miliar orang, jadi kami akan terus menjalankan turnamen junior kami di negara tersebut dan turnamen senior kami yang ada di sana untuk saat ini," kata Haggerty, dikutip dari Reuters, Senin.
Dia menambahkan bahwa ITF akan "bekerja di belakang layar" untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Keputusan WTA untuk menarik turnamennya mendapat dukungan dari sejumlah bintang tenis dan mantan pemain termasuk pendiri WTA Billie Jean King, namun membuat marah Beijing, dengan juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin mengatakan Cina "menentang politisasi olahraga."
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Mobile Legends, Indonesia Diwakili 2 Tim
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.