Sedangkan sang kakak, Safin, meski dengan balutan perban di wajahnya, mampu mengalahkan Simone Bolelli 7-6 (7-5) dan 6-4. Hanya dalam nomor ganda saja duo Rusia ini harus mengakui keunggulan Italia dalam tiga set 5-7, 6-4, dan 10-2.
Safin tiba di Perth pada Sabtu (3/1) malam dengan kondisi wajah yang dipenuhi luka. Salah satunya adalah luka yang mengenai bagian bawah mata kirinya. Mantan petenis nomor satu dunia itu mengakui bahwa dirinya terlibat dalam sebuah perkelahian di ibukota negara Rusia, Moskow. “Hanya sebuah masalah kecil, saya berada di tempat dan waktu yang tidak tepat,”katanya.
Safin memang tidak terlalu bersinar seperti adiknya pada 2008 lalu. Peringkatnya telah merosot ke urutan 29. Namun, pada pertandingan perdananya di Perth ini dia merasa sebagai awal yang sangat baik. “Pukulan servis saya yang menyelamatkan saya hari ini. Saya tidak bisa meminta yang lebih baik dari itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Dinara Safina, sang adik yang baru pertama kali berlaga di Hopman Cup mampu mengejar ketinggalan yang dibuatnya pada set pertama. Lawannya dari Italia, Flavia Pennetta sempat unggul 5-4 kala itu.
Namun, Safina justru mampu merebut kemenangan pada tiga game setelahnya dan menutup set dengan kemenangan 7-5.
Perjuangan pun terus berlanjut pada set kedua bagi petenis peringkat tiga dunia ini. Safina juga sempat tertinggal 3-0 di awal set kedua. Namun, dia mampu mengejar dan bahkan menang 6-3.
“Pertandingan tadi tidak musah, sepertinya kami sama-sama mencoba menemukan ritme permainan kami masing-masing. Dia (Pennetta) merupakan pemain yang sangat bagus,” kata Safina.
AP | EZTHER LASTANIA