TEMPO.CO, Jakarta - GM Magnus Carlsen berhasil mempertahankan gelar juara setelah memenangkan dwitarung Kejuaraan Dunia Catur FIDE melawan penantangnya, GM Ian Nepomniachtchi, pada Jumat, 10 Desember 2021. Kemenangan itu didapat pada babak kesebelas, setelah Ian, yang memegang buah catur warna putih, melakukan blunder.
Ian, pecatur Rusia, melakukan blunder besar sehingga menelan kekalahan keempat dalam dwitarung yang rencananya digelar dalam 14 babak. Kekalahan itu membuat perlawanannya selesai pada babak kesebelas kejuaraan dunia catur di Dubai, Uni Emirat Arab, yang berlangsung sejak 24 November lalu.
Skor final dwitarung antara dua pecatur top dunia itu adalah 7,5 melawan 3,5 untuk Carlsen. Pecatur asal Norwegia ini berhak membawa pulang hadiah senilai 1,2 juta euro atau setara Rp 16,2 miliar. Sedangkan Nepomniachtchi mendapatkan 800 ribu euro atau setara 12,9 miliar. "Ian bermain bagus sekali sejak awal, juga dengan persiapan yang hebat," kata Carlsen seperti dikutip laman The Guardian.
"Tetapi saya juga baik-baik saja. Saya kira kita sudah melihat level tinggi Ian sejak awal pertandingan ini namun itu sama sekali tak membuat saya gentar. Saya tak terlalu berpikir untuk mempertahankan gelar. Saya akan merayakannya dengan bermain dalam kejuaraan catur kilat dunia," kata Carlsen.
Carlsen kini sudah memenangkan satu kejuaraan dunia lebih banyak dari juara dunia catur pertama Wilhelm Steinitz dan juara dunia empat kali Alexander Alekhine. Babak kesebelas dwitarung, Carlsen melawan Ian berubah antiklimaks. Ia dianggap tak sungguh berusaha keras meski mempunyai keuntungan memegang buah putih pada babak yang menentukan nasibnya. Dia malah blunder besar untuk kedua kalinya.
Untuk pertama kalinya, ia mengambil pembukaan Italia yang juga disebut pembukaan Giuoco Piano. Langkah ini dianggap GM Fabiano Caruana, yang menjadi salah satu pengulas dwitarung ini, sebagai langkah masuk akal ketimbang pembukaan Ruy Lopez yang diambil dia sebelumnya.
Carlsen merespons dengan langkah yang logis, tetapi para pengamat catur menilai Ian tidak menghadapinya dengan taktis. Ia memainkan 20.d4 hanya dalam waktu satu setengah menit yang dinilai Caruana terlalu cepat. Ian pun tak mengambil waktu cukup untuk mengkalkulasi variasi-variasi langkah berikutnya yang membuatnya blunder dan kalah.
Total waktu Ian untuk menyelesaikan babak ini adalah 19 jam 47 menit, padahal Carlsen menghabiskan waktu berpikir 21 jam 38 menit. Rata-rata waktu berpikir yang dihabiskan kedua bintang catur untuk setiap langkah dari total 568 langkah selama sebelas babak dwitarung di Dubai ini adalah dua menit 17 detik untuk Carlsen, sedangkan Ia Nepomniachtchi dua menit lima detik.
Baca juga : Jadwal UFC 269 Pekan Ini: Charles Oliveira vs Dustin Poirier, Juga Amanda Nunes