TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis, Loh Kean Yew, berhasil membuat sejarah baru dengan menjadi tunggal pertama Singapura yang memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis atau BWF World Championships 2021. Bertanding di babak final pada Ahad, 19 Desember 2021, ia berhasil mengalahkan wakil India, Srikanth Kidambi, dengan dua gim langsung, 21-15 22-20.
Loh Kean kini menduduki peringkat 22 dunia. Dia berhasil membuat rekor yang menakjubkan dengan mencatatkan kemenangan atas beberapa atlet bulu tangkis top dunia lainnya. Berikut lima hal yang perlu diketahui tentang Loh Kean Yew.
1. Penakluk Pemain Unggulan
Ia mulai mencuri perhatian setelah berhasil mengalahkan legenda bulu tangkis asal Cina, Lin Dan, di final Thailand Open 2019. Sejak saat itu, Loh Kean mempunyai ambisi untuk terus menjadi pemain bulu tangkis yang mampu melumpuhkan pemain-pemain unggulan.
Dalam dua bulan terakhir, ia telah mengalahkan peringkat satu dunia, Viktor Axelsen di Kejuaraan Dunia. Ia juga mengalahkan peringkat dua dunia Kento Momota dan Indonesia Open 2021. Anders Antonsen, atlet peringkat ketiga, juga menjadi korban. Di Hylo Open, Loh Kean mengalahkan peringkat empat dunia, Chou Tien Chen.
Di luar lima besar dunia, ia juga telah mengalahkan peringkat 10 dunia Rasmus Gemke sebanyak dua kali di Hylo Open dan Indonesia Open, serta peringkat tujuh dunia, Lee Zii Jia di French Open dan Hylo Open.
Sebelum akhirnya menjadi juara dunia, Loh juga berhasil tampil gemilang sejak bertanding di Olimpiade Tokyo pada bulan Juli lalu. Loh juga sempat memenangkan Indonesia Open, memenangkan Hylo Open di Jerman dan Dutch Open di Belanda.
2. Rekan Latih Tanding Viktor Axelsen
Pada September lalu, Loh menjalani tugas pelatihan di Dubai selama satu bulan bersama dengan Axelsen dan empat pemain lainnya. Mereka adalah pemain Inggris, Toby Penty, pemain Kanada Brian Yang, pemain Swedia, Felix Burestedt, dan pemain India, Lakshya Sen.
“Selalu menyenangkan memiliki kesempatan pelatihan di luar negeri untuk melihat bagaimana orang lain dari negara lain berlatih dan belajar satu sama lain. Saya melihat gaya bermain yang berbeda, metode bermain yang berbeda. Ini adalah kesempatan yang sangat bagus, jadi saya tidak ingin melewatkannya,” kata Loh.
Loh Kean Yew meneruskan, "Selanjutnya, saya berlatih bersama Axelsen. Dia adalah juara Olimpiade. Berapa kali Anda bisa berlatih dengan juara Olimpiade.”
Setelah kemenangannya di Hylo Open, Loh mengatakan bahwa pelatihan yang bersama Axelsen, telah membantunya dalam mempertajam keterampilan bertahannya. “Ketika Anda bermain dengan Axelsen, Anda harus melatih pertahanan Anda. Serangannya sangat kuat sehingga jika Anda ingin bermain dengannya, Anda harus menerima serangannya," katanya.
3. Berpindah Kewarganegaraan
Lahir di Malaysia, Loh menghabiskan sebagian besar hidupnya di Singapura.
Laki-laki berusia 24 tahun itu lahir di Penang, Malaysia. Kecintaanya terhadap olahraga bulu tangkis dimulai sejak dia berusia empat tahun. Ketika itu, Loh menggunakan gerbang di luar rumahnya sebagai jarring untuk bermain bulu tangkis.