TEMPO.CO, Jakarta - Mengakhiri musim turnamen 2021, sektor ganda putra bulu tangkis Indonesia diwarnai perkembangan positif. Tiga pasangan muda terdongkrak posisinya di peringkat Federasi Badminton Dunia (BWF).
Ketiga pasangan itu ialah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Mereka sukses memupuk poin peringkat di BWF Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 yang diwarnai tiga turnamen besar di Nusa Dua, Bali.
Berdasarkan catatan BWF pada 2 Februari 2021, dua pasangan yaitu Fikri/Bagas dan Leo/Daniel mengawali musim kompetisi 2021 secara berurutan di peringkat 41 dan 42. Sementara Pram/Yere, menjadi yang paling bawah dengan menduduki posisi ke-54.
Meski jumlah turnamen sangat terbatas akibat pandemi, namun ketiga pasangan pelapis itu sukses menembus peringkat 30 besar. Fikri/Bagas kini berada di peringkat 29 dengan 43.900 poin, lalu Leo/Daniel menyalip di peringkat 28 dengan 44.275 poin.
Peningkatan paling gemilang dikemas Pram/Yere yang semula berada di posisi bontot, kini menjadi yang terdepan dengan modal 50.270 poin berada di peringkat ke-22.
Terlebih lagi, pada turnamen penutup akhir tahun World Tour Finals yang menjadi bagian dari IBF 2021, Pram/Yere secara mengejutkan lolos kualifikasi dan mewakili Indonesia bersama ganda putra peringkat satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Menurut pelatih kepala ganda putra PP PBSI Herry Iman Pierngadi, perubahan peringkat ketiga pasangan pelapis Pelatnas Cipayung akan membentuk ekosistem persaingan yang semakin ketat di tingkat atas.
Tidak hanya merangsek naik, ketiga pasangan juga mencatatkan kemenangan perdana atas tiga ganda putra utama yang terdiri atas Kevin/Marcus, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto selama pertemuan pada tahun 2021.
Bagas/Fikri bahkan mencatatkan kemenangan atas dua seniornya yaitu Minions di Denmark Open dan Fajar/Rian di Indonesia Masters.
Menyikapi persaingan antar ganda putra Indonesia yang semakin ketat, pemain utama merespon positif kondisi ini karena menandakan regenerasi ganda putra nasional terus mengalami perkembangan positif. Namun di sisi lain turut membuat mereka menambah daftar pesaing di turnamen tingkat atas.
"Mereka sangat baik mainnya, bersyukur pelapis ganda putra kita bisa berkembang. Tapi ini juga jadi motivasi buat kami untuk bertahan dan tampil semakin baik, karena mereka yang di (peringkat) bawah pasti maunya ke atas kan. Sementara kami pun yang di atas tidak mau turun," kata Marcus.
Secara teknis, seluruh pasangan punya kemampuan dan gaya permainan yang tidak beda jauh, tinggal masalah pengalaman dan ketahanan fisik dan mental yang akan menjadi penentu perkembangan mereka di lapangan, kata Herry.
Selanjutnya: Kondisi Tak Ideal