TEMPO.CO, Jakarta - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, jadi sorotan setelah aturan masuk Australia menghalanginya turun di ajang Australia Open 2022. Atlet asal Serbia tersebut ditolak masuk Australia setibanya di Bandara Tullamarine, Melbourne, Australia, pada Rabu, 5 Januari lalu.
Sang juara bertahan dinilai gagal memberi bukti cukup untuk memenuhi persyaratan masuk ke Australia. Petugas imigrasi menahannya dan Djokovic berada dalam ancaman deportasi.
Ibunda Novak Djokovic, Dijana Djokovic, geram dengan kabar perlakuan yang diterima anaknya selama berada di tahanan sementara. Pada konferensi pers di Beograd, Serbia, Kamis, 6 Januari, Dijana Djokovic menyebut anaknya mendapat perlakuan bak tahanan oleh petugas imigrasi Melbourne.
"Saya merasa tidak enak sejak kemarin, 24 jam terakhir mereka menahannya (Djokovic) sebagai tahanan. Itu tidak adil. Ini tidak manusiawi. Tempatnya sangat kotor dan makanannya buruk. Mereka (petugas imigrasi) tak memberi kesempatan untuk pindah ke hotel lebih baik atau ke rumah yang sudah disewa (Djokovic)," kata Dijana dilansir dari CNN.
Adik Novak Djokovic, Djordje Djokovic juga ikut buka suara atas perlakuan yang diterima saudaranya tersebut. Ia merasa tindakan petugas imigrasi terhadap sang kakak sebagai pelanggaran diplomatik yang serius.
Hal ini ditunjukkan dengan cara otoritas setempat tiba-tiba memutus jaringan komunikasi yang dilakukan oleh sang petenis dengan keluarganya. "Dalam 45 menit pertama, saya berpikir bahwa ia berkomunikasi dengan keluarga dan tim, dan tiba-tiba berhenti. Dia tidak memiliki kontak apa pun karena teleponnya telah diambil darinya selama tiga setengah jam," kata Djordje.
Djokovic akhirnya mendapat izin untuk mengambil telepon genggamnya setelah dibawa ke ruang isolasi oleh petugas. Setelah visanya dicabut, ia diperiksa melalui detektor logam Bandara Melbourne dan semua kopernya diambil. "Dompet dan baju ganti dirampas darinya. Dia dibawa ke hotel migran, ke kamar kotor dan diberitahu bahwa semua barang miliknya akan dikembalikan saat dia berangkat ke Eropa."
Permasalahan ini turut menuai protes dari Kementerian Luar Negeri Serbia. Dokovic akan menetap di Australia hingga keputusan selanjutnya dibahas pada sidang kedua yang bakal berlangsung Senin, 10 Januari 2022.
Baca juga : Perdana Menteri Australia: Visa Novak Djokovic Sudah Dibatalkan