TEMPO.CO, Jakarta - Petenis asal Spanyol, Rafael Nadal, menyebut kontroversi vaksinasi Covid-19 yang melibatkan Novak Djokovic di Australia ibarat sebuah sirkus. Sambil bercanda, dia terang-terangan lebih suka jika petenis nomor satu dunia itu tidak bermain di Australia Open mendatang.
Djokovic dibebaskan dari penahanan imigrasi Australia pada Senin, 10 Januari 2022. Ia memenangkan banding di pengadilan dalam kasus pencabutan visanya. Keputusan itu membuat ia bisa tetap berada di negara itu untuk mengejar rekor gelar Grand Slam ke-21 di Australia Terbuka 2022.
“Apakah saya setuju atau tidak dengan Djokovic dalam beberapa hal, keadilan telah berbicara dan mengatakan bahwa dia memiliki hak untuk berpartisipasi di Australia Terbuka. Saya pikir itu adalah keputusan yang paling adil jika diselesaikan dengan cara itu. Saya doakan yang terbaik untuknya," kata Nadal kepada radio Spanyol Onda Cero dikutip dari Reuters.
Pendukung petenis Serbia Novak Djokovic berdemonstrasi di luar Pengadilan Federal Australia, sementara petenis nomor satu dunia tengah banding atas pencabutan visanya di Melbourne, Australia, Senin, 10 Januari 2022. Djokovic telah ditahan di sebuah hotel detensi imigrasi bersama tahanan pencari suaka sejak Kamis pekan lalu. REUTERS/Sandra Sanders
Setelah ditolak masuk ke Australia karena tiba tanpa divaksinasi Covid-19, Djokovic, 34 tahun, ditahan oleh otoritas imigrasi Negara Bagian Victoria. Saat itu, terjadi badai protes tentang keputusan untuk memberinya pengecualian medis dari persyaratan vaksinasi untuk bermain di Australia Open.
"Secara pribadi, saya lebih suka dia tidak bermain," kata Nadal sambil tertawa. "Tapi, ini olahraga, banyak peminat bergerak di sekitarnya, pada tingkat umum, pada tingkat ekonomi, iklan. Semuanya jauh lebih baik ketika yang terbaik bisa bermain."
Namun, ia juga menyinggung pentingnya vaksinasi pada setiap penyelenggaraan ajang olahraga. "Lembaga-lembaga terpenting di dunia mengatakan bahwa vaksin adalah cara untuk menghentikan pandemi ini dan bencana yang telah kita alami selama 20 bulan terakhir," ujar Rafael Nadal menyindir kontroversi vaksin Novak Djokovic.
Baca juga : Di Sidang Banding, Hakim Australia Perintahkan Imigrasi Bebaskan Novak Djokovic