TEMPO.CO, Jakarta - Paragliding atau paralayang menjadi salah satu olahraga yang banyak diminati oleh masyarkat saat ini. Olahraga ini menggunakan angin sebagai hal utama untuk membawa orang meluncur melalui lereng ataupun bukit. Dalam sejarahnya, olahraga ini lekat kaitannya dengan NASA (National Aeronautics and Space Administration).
Berakhirnya Perang Dunia II, David Barish (Pilot Amerika) meninggalkan angkatan udara untuk belajar aerodinamika di California Institute of Technology, kemudian menjadi konsultan untuk NASA. Pada tahun 1955, ia merancang Vortex Ring, parasut yang lebih ringan dan lebih stabil dengan kemampuan meluncur yang lebih baik.
Pada awal 1960-an, ia merancang parasut yang disebut Sailwing, untuk membantu kembalinya kapsul ruang angkasa NASA ke Bumi. Barish pertama kali menerbangkan Sailwing—parasut persegi panjang satu permukaan—pada tahun 1965 dari sebuah resor ski di New York. Ia menyebut aktivitas itu slope soaring. Pada musim panas 1966 dia melakukan tur ke resor ski sampai ke California untuk mencoba mempopulerkan hobi skimming.
Setelah NASA memutuskan metode lain untuk memulihkan kapsul ruang angkasa, Barish mengalihkan fokusnya ke proyek lain. Namun, di waktu yang sama, tepatnya pada 1964, American Domina Jalbert mematenkan Parafoil, parasut tipe ram-air multi-sel dengan permukaan ganda. Desainnya menggunakan gerakan udara yang bertiup melalui sel untuk mengembang parasut, memberikannya bentuk airfoil yang memungkinkannya meluncur.
Dengan hadirnya proyek dan desain tersebut, olahraga paragliding resmi diperkenalkan ke masyarakat pada 1978. Ketika itu, penerjun payung Jean-Claude Bétemps dan André Bohn memutuskan untuk mencoba naik dan meluncur dari lereng curam Mont Pertuiset di Mieussy, Prancis. Bétemps lepas landas lebih dulu, dan keduanya meluncur ke lembah di bawah. Penerbangan mereka mendapat perhatian dari media, menarik orang lain untuk olahraga, dan Bétemps dikenal oleh banyak orang sebagai penemu paralayang.
Karena kepopulerannya, olahraga ini cukup diminati oleh masyarakat hingga membuat sekolah para layang. Sekolah paralayang pertama didirikan pada tahun 1979, dengan Bétemps sebagai instrukturnya. Pada tahun 1985, Laurent de Kalbermatten mulai memproduksi dan menjual sayap pertama yang ditujukan untuk paralayang, dan perusahaan lain segera menyusul. Paralayang mulai menyebar ke AS pada pertengahan hingga akhir 1980-an dan terus berkembang selama 1990-an.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Pria Turki Main Paralayang Sambil Bersantai di Sofa dan Nonton TV
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.