Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Novak Djokovic Melawan Keputusan Pencabutan Visa oleh Australia

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia kembali membatalkan visa Novak Djokovic dengan alasan dapat menimbulkan risiko bagi masyarakat. Namun, pengacara Djokovic, Nicholas Wood, menilai alasan keputusan tersebut tidak masuk akal.

Alih-alih menimbulkan ancaman kesehatan karena sikap petenis asal Serbia itu terhadap vaksinasi Covid-19, menurut Wood, pemerintah Australia menilai kehadiran Djokovic memicu sentimen antivaksinasi di negara tersebut. Wood pun telah mengajukan banding kembali ke pengadilan pada Jumat malam, 14 Januari 2022.

"Keputusan Menteri Imigrasi Alex Hawke benar-benar tidak rasional," kata Nicholas Wood kepada Pengadilan Federal Australia dikutip dari Reuters. Dalam gugatannya itu, Wood meminta pengadilan membatalkan pencabutan visa Djokovic untuk kedua kalinya.

Pengacaranya mendesak agar kasus tersebut disidangkan pada Ahad, 16 Januari 2022. Jika berhasil mendapat izin untuk tinggal, Djokovic masih bisa bersaing di ajang Australia Open 2022, yang dimulai pada hari Senin besok. Ia juga berpeluang untuk memenangkan grand slam ke-21 dalam kariernya.

Sementara itu, pengadilan mengatakan bahwa Djokovic akan ditahan mulai pukul 08.00 pada Sabtu, 15 Januari 2022. Ia akan mendapatkan izin untuk menghadiri kantor pengacaranya di bawah penjagaan untuk mempersiapkan kasus dan menghadiri sidang di pengadilan pada Ahad besok.

Djokovic juga ditahan selama beberapa hari setelah tiba di Australia. Ia dibebaskan pada Senin lalu ketika pengadilan yang sama membatalkan keputusan pencabutan visanya dengan alasan bahwa Pasukan Perbatasan Australia telah memperlakukannya secara tidak adil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kala itu, petugas imigrasi membatalkan visanya dengan alasan dia tidak memiliki cukup bukti untuk mendukung pengecualian medis dari persyaratan vaksinasi COVID-19 Australia untuk pelancong yang datang ke Australia. "Namun keputusan menteri imigrasi pada hari Jumat untuk membatalkan visanya lagi didasarkan pada alasan yang sama sekali berbeda," kata Wood.

"Alasan baru yang mendasarinya bukanlah risiko langsung bagi orang lain. Itu karena Djokovic berada di Australia, khususnya di Melbourne, dengan berada di sini akan membangkitkan sentimen anti-vaksin, pendekatan yang sangat berbeda," kata Wood.

Adapun hakim Anthony Kelly mengatakan bahwa pemerintah telah setuju untuk tidak mendeportasi Novak Djokovic sampai kasusnya selesai. Kelly, yang membatalkan pembatalan visa pertama, telah setuju untuk memindahkan kasus ini ke Pengadilan Federal.

Baca juga : Hasil Undian Australian Open: Novak Djokovic Hadapi Rekan Senegaranya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

15 jam lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

20 jam lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

1 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

1 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

1 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

1 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

1 hari lalu

Visa Haji. Foto : Kemenag RI
Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.


23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

1 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.