TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Patriots menelan kekalahan pada laga ketiga basket IBL 2022. Melawan Amartha Hangtuah di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Januari, mereka kalah dengan kedudukan 58-60.
Meski kalah, pelatih Indonesia Patriots, Milos Pejic menilai permainan Ali Bagir dan kawan-kawan jauh lebih berkembang dari sisi pertahanan. "Pertandingan yang sangat layak disaksikan. Dalam pertandingan ini, kami bermain dengan defense yang sangat baik," ujar Pejic.
Pejic juga mengungkapkan masih minimnya jam terbang membuat anak asuhnya bermain tidak konsisten. "Tim ini yang membedakan hanya masalah pengalaman. Seluruh pemain yang ada di sini saya bentuk supaya lebih baik dari hari ke hari," katanya.
Seperti saat melawan Hangtuah ini, pasukan Indonesia Patriots masih terlihat gugup. Kegugupan para pemain membuat lawan bisa lebih leluasa mengambil keuntungan.
"Kami merasa para pemain mungkin nervous dan kami berusaha memperbaiki hal itu. Tim ini harus improve lebih lagi ke depannya," tutur Pejic. "Sejauh ini saya menilai bahwa dari segi defense sudah hampir sama dengan tim-tim di IBL."
Pejic memberikan nilai lebih kepada Mario Davidson, penyumbang poin terbanyak dengan 18 angka dan 5 assist. Menurut dia, pemainnya tersebut menunjukkan peningkatan kualitas dari pertandingan ke pertandingan.
"Meningkatnya performa Mario Davidson saya rasa dia belajar bahwa harus bisa berkembang dari hari ke hari. Saya menilai masih panjang dan masih harus diperbaiki," ujar Pejic.
Dengan hasil ini, Indonesia Patriots bertengger di peringkat keempat Divisi Merah IBL 2022. Mereka berada di bawah Satria Muda Pertamina Jakarta yang memimpin klasemen. West Bandits Solo dan Tangerang Hawks Basketball berada di peringkat kedua dan ketiga.
Baca juga : Australian Open 2022: Daniil Medvedev, Stefanos Tsitsipas, Andrey Rublev Melaju